Pergerakan Saham SIAP Anomali, BEI Awasi 3 Sekuritas

CNN Indonesia
Rabu, 28 Okt 2015 16:11 WIB
PT Sekawan Inti Pratama (SIAP) adalah perusahaan popok yang beralih bisnis ke sektor tambang batubara. Sahamnya terkena autorejection pasca anjlok signifikan.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/2). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas pasar modal memantau ketat anomali pergerakan harga saham PT Sekawan Inti Pratama Tbk (SIAP) dan memeriksa tiga sekuritas terkait indikasi gagal bayar saham emiten tambang batubara itu di pasar negosiasi.

Pergerakan saham emiten yang beralih fokus bisnis dari usaha popok ini tampak anomali dalam empat hari terakhir atau sejak Jumat (23/10). Pasalnya, sejak Jumat hingga perdagangan kemarin, saham SIAP terkena penolakan otomatis (auto rejection) karena harganya menyentuh batas pergerakan harga terendah setelah anjlok 10 persen dalam tiga hari berturut-turut.

Hingga jeda siang perdagangan hari ini, Rabu 928/10), saham SIAP tercatat anjlok 9,47 persen ke level Rp 153 per lembar, dari posisi penutupan kemarin Rp 169 per lembar saham.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Transaksi dan Kepatuhan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Hamdi Hassyarbaini mengaku otoritas bursa  masih mengawasi pergerakan harga saham SIAP. Namun, BEI belum berencana memasukkan saham SIAP dalam daftar kategori pergerakan tidak biasa (unusual market activity/UMA) karena anomali yang tercatat pada pekan ini baru dua hari terakhir.

“Kita lihat dari tujuh hari turun terus dalam presentase tertentu. Kalau dua hari belum masuk parameter kami,” ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di gedung BEI, Jakarta, Rabu (28/10).

Namun, Handi mengatakan BEI melihat ada indikasi beberapa broker yang gagal membayar penyelesaian (settlement) untuk transaksi saham SIAP. Ia menuturkan, hal itu kini menjadi perhatian regulator bursa untuk ditindaklanjuti.

"Ada beberapa broker yang gagal bayar settlement, kita lagi cek. Indikasinya ada dua-tiga broker," ujar Hamdi.

Sayangnya, Hamdi enggan mengungkapkan nama-nama sekuritas yang terindikasi gagal melakukan pembayaran tersebut.

Intinya, tegas Hamdi, BEI akan segera mempertemukan para sekuritas tersebut guna memfasilitasi pihak-pihak yang terkait dalam menyelesaikan perkara.

“Penalti atau denda belum sampai ya. Kami hanya fasilitasi saja, mereka yang menyelesaikan,” jelasnya.

Berdasarkan data perdagangan saham BEI untuk pasar reguler maupun negosiasi, Danareksa Sekuritas sejak awal September mencetak perdagangan terbesar saham SIAP dengan nilai beli mencapai Rp 2,21 triliun dan nilai jual Rp 2,24 triliun.

Terbesar kedua adalah Reliance Securities, dengan nilai beli transaksi saham SIAP dalam dua bulan terakhir sebesar Rp 2,12 dan nilai jual Rp 2,02 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER