Pemerintah Siapkan Pancingan untuk Investor Energi Terbarukan

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Rabu, 28 Okt 2015 20:04 WIB
Pemerintah akan menggenjot pengembangan energi terbarukan. Sedang disiapkan skema investasi yang menarik. Seperti apa?
Ilustrasi pembangkit listrik (Dok. Humas PLN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen bakal mendorong pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia. Selain untuk meningkatkan komposisi pemanfaatan EBT, hal ini dilakukan dalam rangka menurunkan tingkat emisi karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari minyak dan gas bumi, tatkala sumber energi tersebut digunakan sebagai bahan baku bagi pembangkit listrik.

Untuk memuluskan rencana tersebut, pemerintah menyatakan akan memberikan skema investasi yang menarik bagi investor yang berniat mengembangkan pembangkit EBT. "Kami juga akan memberikan harga jual tenaga listrik yang lebih kompetitif bagi energi yang dihasilkan pembangkit EBT," ujar Pelaksana Harian Dirjen Ketenagalistrikan, Ronggo Kuncahyo, dalam keterangan resmi, Rabu (28/10).

Ronggo mengungkapkan, adanya komitmen pemerintah dalam mendorong pemanfaatan EBT dimaksudkan untuk meningkatkan komposisi pembangkit listrik dari air, panas bumi, dan energi terbarukan lain (energy mix), yang saat ini baru mencapai 11 persen dari total pembangkit yang ada di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyusul program ini, dalam pertemuan G20 di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat beberapa waktu lalu pemerintah sendiri telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen dari level “business as usual” pada tahun 2020. "Atau 41 persen bila ada bantuan dari negara- negara maju,” ujarnya.

Seiring dengan rencana memenuhi target energy mix, Ronggo bilang, pemerintah bakal memberi ruang bagi badan usaha ketenagalistrikan berskala kecil dan menengah untuk berpartisipasi lebih luas dalam pembangunan listrik berbasis EBT.

Untuk itu, pemerintah akan terus memperbarui penetapan tarif pembelian listrik atau feed in tariff yang progresif. "Pemerintah akan terus menyiapkan regulasi mengenai feed in tariff pembangkit listrik berbasis EBT yang dapat menarik investor untuk berinvestasi di sektor pembangkit listrik EBT di Indonesia," ucapnya.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Iwan Supangkat menegaskan, selaku mitra pemerintah, mereka siap mendukung dan memberikan masukan berarti, khususnya dalam mengembangkan pembangkit listrik dari EBT.

Mengacu pada catatan Kementerian ESDM, komposisi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sampai dengan akhir tahun 2014 baru mencapai 1.405 MW. Sementara pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berada di angka 5.059 MW.

Sedangkan pembangkit listrik berbasis bioenergi, tenaga surya, angin, arus laut, dan lain-lain jika ditotal baru sebesar 216 MW. (dim/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER