Petinggi BI Tak Satu Suara Ramalkan Suku Bunga The Fed

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 29 Okt 2015 16:56 WIB
Meski begitu BI meyakini keputusan The Fed tak akan berdampak besar ke pasar keuangan Indonesia lantaran masih positifnya data-data ekonomi domestik.
Gubernur Federal Reserve, Janet Yellen. (REUTERS/Mary Schwalm)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo meyakini Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve bakal menaikkan suku bunga acuannya pada Desember 2015.

Agus mengatakan, sinyalemen penaikan suku bunga kian terlihat menyusul kepercayaan diri jajaran The Fed dalam rapat Federal Open Martket Committee (FOMC) semalam, meski saat itu suku bungannya diputuskan tetap.

"Jadi kalau pada pertemuan ini juga diungkapkan seperti itu, kita yakin chance dinaikkan tahun ini masih ada kalaupun naiknya di Desember bukan sesuatu yang surprise," ujar Agus saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan Agus, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo meyakini The Fed tak akan menaikan suku bunganya hingga akhir tahun. Hal ini didasarkan pada hitungan The Fed terhadap volatilitas pasar global jika Fed Rate jadi dinaikkan.

"Saya pribadi melihat belum ada probabilitas yang besar bahwa Fed Fund Rate akan naik di bulan Desember, meskipun pasar ada sedikit kenaikan probabilitasnya dari 40 persen sekarang 45 persen, jadi nampaknya belum akan ada kenaikan Fed Fund Rate tahun ini," ujar Perry.

Meski berbeda pendapatat, Agus dan Perry sama-sama meyakini bahwa stabilitas pasar keuangan di Indonesia tak akan terdampak besar jika didukung oleh positifnya data-data ekonomi.

Di mana data-data ekonomi yang positif dinilai mampu meningkatkan kepercayaan investor untuk menaruh modalnya di Indonesia.

"Kemudian didukung kebijakan yang terkoordinasi dari pemeintah, BI dan OJK khususnya deregulasi memberi persepsi positif, 3 hal ini mendorong perbaikan neraca modal dan keseluruhan neraca pembayaran sehingga rupiah juga akan membaik, sejauh ini cukup stabil," kata Perry. (dim/ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER