DPR dan Pemerintah Akhirnya Kompromi Sahkan APBN 2016

Yohannie Linggasari, Christie Stefanie, & Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 30 Okt 2015 20:47 WIB
Polemik yang paling menguras perhatian publik dan penghuni gedung parlemen adalah soal alokasi PMN senilai Rp 40,42 triliun untuk 26 BUMN.
Pimpinan DPR RI mengenakan masker saat memimpin rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (30/10). (Detikcom/Lamhot Aritonang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhirnya mengesahkan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 setelah melalui perdebatan sengit dalam rapat paripurna selaam sekitar 11 jam sejak pukul 10.00 WIB, Jumat (30/10).

Ketuk palu pimpinan rapat paripurna, Taufik Kurniawan, pada malam ini sekaligus menandai disepakatinya sejumlah asumsi makro ekonomi dan postur APBN 2016.

"DPR RI menyetujui RUU APBN menjadi UU APBN dengan catatan dari fraksi-fraksi menjadi bagian utuh dan tidak terpisahkan dari UU APBN yang wajib dilaksanakan pemerintah," ujar Taufik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdapat tujuh asumsi makroekonomi dan empat target pembangunan yang disepakati sebagai indikator penilaian kinerja pemerintah pada tahun depan, sebagai berikut:

Indikator MakroekonomiAPBNP 2015APBN 2016
Pertumbuhan Ekonomi (%)5,75,3
Inflasi (%)45,04,7
Nilai Tukar (Rp/US$)12.50013.900
Suku Bunga SBN 3 bulan (%)6,25,5
Harga Minyak/ICP (US$/barel)6050
Produksi Minyak (Ribu barel/hari)825830
Produksi Gas Bumi (Ribu barel/hari)1221 1155

Selanjutnya, empat target pembangunan yang juga sepakati pemerintah dan DPR adalah sebagai berikut:

Target PembangunanAPBNP 2015APBN 2016
Pengangguran (%)5,65,2 - 5,5
Angka Kemiskinan (%)10,39,0-10
Gini ratio (indeks)0,40,39
Indeks Pembangunan Manusia (indeks)69,470,1

Selain itu, DPR dan pemerintah juga menyepakati postur APBN 2016, sebagai berikut:

Target (Rp triliun)APBNP 2015APBN 2015
Pendapatan Negara1.761,61.822,5
Pendapatan Perpajakan1489,31546,6
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)269,1273,84
Belanja Negara1.984,12.095,6
Belanja Pemerintah Pusat1.319,51.325,5
Transfer ke Daerah dan Dana Desa664,6770,17
Defisit/Pembiayaan222,5 (1,9% PDB)273,17 (2,1% PDB)

Polemik yang paling menguras perhatian publik dan penghuni gedung parlemen adalah soal alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 40,42 triliun  kepada 26 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Fraksi Partai Gerindra adalah satu dari 10 fraksi di parlemen yang paling keras menentang usulan kebijakan Menteri BUMN Rini Soemarno ini.

"Mengenai PMN, dikembalikan ke komisi terkait yang akan dibahas ke APBNP 2016 mendatang," lanjut Taufik.
 


(ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER