Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan harga barang dan jasa secara umum (deflasi) selama Oktober 2015 sebesar 0,08 persen. Kepala BPS Suryamin mengungkapkan deflasi terjadi karena adanya penurunan harga-harga barang sepanjang bulan ke-10 tersebut.
"Inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2015 adalah 2,16 persen. Sementara infasi year on year (yoy) adalah 6,25 persen," jelas Suryamin di kantornya, Senin (2/11).
Untuk inflasi komponen inti tercatat 0,23 persen dengan inflasi komponen inti tahun ke tahun yaitu sebesar 5,02 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang disurvei BPS, inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,95 persen. Sedangkan untuk deflasi, terendah terjadi di Padang Sidempuan 0,01 persen, dan tertinggi di Manado 1,49 persen.
Suryamin menyebut deflasi rendah selama Oktober pernah terjadi pada Oktober 2011 lalu, dengan laju deflasi 0,12 persen.
Sementara menurut kelompok pengeluaran, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memiliki andil paling besar terhadap inflasi Oktober yakni 0,07 persen. Selama Oktober kelompok tersebut mengalami kenaikan harga sebesar 0,40 persen.
Sementara kelompok bahan makanan memiliki andil deflasi 0,22 persen selama Oktober. Selama bulan itu harga bahan makanan mengalami penurunan harga sebesar 1,06 persen.
(gen)