Antisipasi Krisis 2016, Menkeu Siap Borong Obligasi Negara

Agust Supriadi & Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 02 Nov 2015 15:04 WIB
Pemerintah dalam UU APBN 2016 menjelaskan risiko krisis di pasar obligasi negara dapat memicu krisis keuangan dan krisis fiskal jika tidak segera ditanggulangi.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kanan) berjabat tangan dengan Pimpinan DPR Taufik Kurniawan (kedua kiri), disaksikan Agus Hermanto (kiri) dan Fadli Zon (kedua kanan) usai menyerahkan berkas tanggapan pemerintah terkait APBN 2016 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (30/10). (Antara Foto/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mengatisipasi krisis pasar obligasi negara pada tahun depan dengan memasukkan protokol manajemen krisis (CMP) dalam Anggaran pendapatan dan Belanja negara (APBN) 2016. Stabilisasi pasar dapat dilakukan oleh Menteri Keuangan melalui pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder.

Pada pasal 25 Undang-Undang APBN 2016 disebutkan, pemerintah dengan seizin DPR berhak mengambil langkah-langkah taktis penanganan krisis antara lain berupa penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) untuk stabilisasi pasar obligasi negara. Izin DPR dikeluarkan dalam keadaan darurat paling lama 1 x 24 jam setelah usulan penggunaan SAl diajukan pemerintah.

Dalam pasal penjelasan disebutkan, CMP sekaligus menjadi indikator yang dikeluarkan oleh Menkeu untuk menyatakan terjadinya krisis pasar Surat Berharga Negara (SBN) atau obligasi domestik.
 
"Penggunaan dana SAL untuk melakukan stabilisasi pasar SBN dapat dilakukan apabila kondisi pasar SBN telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan pada level krisis," jelas UU RAPBN yang dikutip dari pasal penjelasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah menjelaskan, krisis di pasar obligasi negara dapat memicu krisis di pasar keuangan secara keseluruhan, mengingat sebagian besar lembaga keuangan memiliki SBN. Situasi tersebut juga dapat memicu krisis fiskal, apabila pemerintah harus melakukan upaya penyelematan lembaga keuangan nasional.

(ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER