Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) optimistis bisa menyalurkan pembiayaan baru ke sektor kelautan dan perikanan (KP) sebesar Rp 4 triliun hingga akhir tahun. Saat ini, BRI telah menyalurkan kredit baru ke sektor tersebut sebesar Rp 2,9 triliun atau 116,76 persen dari target awal tahun ini Rp 2,5 triliun.
“Mudah-mudahan sampai akhir tahun kita bisa capai Rp 4 triliun, sekarang sudah Rp 2,9 triliun,” tutur Direktur BRI Mohammad Irfan saat ditemui di sela sela acara Focus Group Discussion Program Jangkau, Sinergi, dan
Guideline (Jaring) di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/11).
Pria yang akrab disapa Irfan ini menyebutkan sebagian besar tingkat bunga kredit program jaring masih di atas bunga kredit usaha rakyat (KUR) atau di atas 12 persen. Irfan memperkirakan hanya sekitar lima persen-an dari total pinjaman baru yang disalurkan BRI untuk program Jaring sektor KP yang bunganya ada di kisaran bunga KUR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Irfan, kriteria nasabah yang bisa diberikan kredit oleh BRI salah satunya adalah tidak pernah menunggak pinjaman sebelumnya atau memiliki kredit bermasalah. Selain itu, kredit ke sektor KP yang disalurkan BRI merupakan tambahan modal kerja sehingga nasabah pun harus memiliki usaha yang sesuai kriteria bank (
bankable). Tak ayal, sebagian besar kredit pun disalurkan kepada nelayan atau pengusaha sektor KP yang telah memiliki alat produksi.
“Kami kan ngasih yang punya alat produksi, punya kapal kecil kemudian punya pengolahan kemudian punya
cool box untuk dagang itu kami kasih (kredit),” tutur Irfan.
Apabila nelayan tidak memiliki usaha
bankable, Irfan menyarankan untuk mengajukan permohonan pinjaman KUR yang mengedepankan kelayakan usaha.
“Kredit Usaha Rakyat itu yang penting
feasible, usahanya layak. Belum bankable nggak papa tapi yang penting usahanya harus layak dulu,” ujarnya.
Sebagai informasi, BRI bersama tujuh bank
partner program Jaring telah menyalurkan kredit baru ke sektor KP sebesar Rp 4,41 triliun atau 82,09 persen dari target agregat kredit baru kedelapan Bank Partner tahun ini yang mencapai Rp 5,37 triliun. Ketujuh bank partner lainnya antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN), PT Bank Danamon Indonesia Tbk., PT Bank Permata Tbk, PT Bank Bukopin Tbk., dan PT BPD Sulselbar.
BRI sendiri hingga September 2015 telah menggelontorkan kredit sebesar Rp 518,9 triliun, naik 11,8 persen dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu, Rp 464,2 triliun. Khusus untuk kredit mikro, jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp170,2 triliun atau 32,8 persen dari total kredit. Angka tersebut meningkat 14,7 persen dibandingkan dengan jumlah kredit mikro yang dikucurkan BRI pada periode yang sama tahun lalu, Rp148,4 triliun.