Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 4,73 Persen

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2015 11:37 WIB
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III terhambat laju perekonomian global yang cenderung melambat.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III terhambat laju perekonomian global yang cenderung melambat. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,73 persen pada kuartal III 2015, meningkat jika dibandingkan dengan kuartal II yang hanya sebesar 4,67 persen. Namun pertumbuhan ini melambat dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) yang mencapai 5,01 persen.

Deputi Neraca Produksi BPS Kecuk Suharyanto mengatakan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp 2.311 triliun. Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia terseret kondisi perekonomian global pada kuartal III 2015 yang masih melambat tapi tidak merata.

"Sebagai catatan bebrapa negara maju terutama Eropa mengalami peningkatan tapi perekonomian di sejumlah negara emerging market cenderung melambat," ujar Kecuk dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (5/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan perlambatan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh melemahnya harga komoditas non migas, gandum, beras, karet dan hasil tambang batubara dan kelapa sawit (CPO).

Secara sektoral, lanjut Kecuk, pertumbuhan PDB secara kuartalan (Q to Q) pada kuartal III tertinggi adalah sektor jasa keuangan dan asuransi sebesar 7,03 persen, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 5,09 persen, dan konstruksi sebesar 4,88 persen.

Sementara secara yoy sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah sektor informasi dan komunikasi sebesar 10,83 persen, jasa keuangan dan asuransi sebesar 10,35 persen, dan jasa pendidikan sebesar 8,25 persen.

Untuk sumber pertumbuhan PDB tercatat sektor pertanian menyumbang 0,46 persen ke pertumbuhan PDB. Sektor informasi dan komunikasi menyumbang 0,48 persen, sektor konstruksi menyumbang 0,65 persen dan sektor industri menyumbang 0,92 persen.

"Untuk sektor konstruksi terjadi kenaikan sumbangan dibandingkan kuartal II yang sebelumnya hanya 0,43 persen. Karena selama kuartal III pembangunan infrastruktur semakin meningkat terutama didorong belanja pemerintah yang meningkat selama kuartal III," ujarnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER