IHSG Diprediksi Tutup Pekan dengan Bergerak Variatif

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 06 Nov 2015 07:21 WIB
Sebelumnya, IHSG ditutup terkoreksi di tengah pelemahan mayoritas bursa saham regional Asia. Indeks turun sebesar 35 poin atau 0,77 persen ke level 4.577.
Sebelumnya, IHSG ditutup terkoreksi di tengah pelemahan mayoritas bursa saham regional Asia. Indeks turun sebesar 35 poin atau 0,77 persen ke level 4.577. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif setelah melemah dalam perdagangan terakhir. Hal itu disebabkan adanya sentimen negatif pertumbuhan ekonomi yang dinilai di bawah ekspektasi.

Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi mengatakan sentimen dalam negeri yang menjadi katalis negatif dimana PDB indonesia melambat hingga di bawah ekspetasi. PDB kuartal III tercatat sebesar 3,21 persen, sementara ekspektasi berada di level 3,29 persen.

“Hal tersebut seakan menjadi alasan investor untuk merealisasikan keuntungannya,” jelasnya dalam ulasan, Kamis (5/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, ia menilai bursa saham di Asia ditutup bervariasi dengan penguatan tertinggi dipimpin oleh indeks China di tengah spekulasi intervensi pemerintah di saham keuangan dan beberapa emiten besar di China mencatatkan kinerja yang cukup baik.

“Namun beberapa bursa saham lain terlihat terkoreksi setelah nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat,” jelasnya.

Adapun bursa Eropa dibuka bervariasi setelah pesanan pabrik di Jerman secara tak terduga turun melebihi ekspetasi di level -1,7 persen dari -1,8 persen dengan ekspetasi membaik 1,0 persen.

“Selain itu data penjualan ritel di Eropa juga berkontraksi terhadap ekspetasi di level -0,1 persen dari ekspetasi naik 0,2 persen,” ujarnya.

Selain itu, Lanjar menilai penguatan dolar AS pun membuat investor sedikit khawatir dan cenderung wait and see pada perdagangan sebelumnya, selagi menunggu data tingkat pengangguran di AS.

“Sentimen selanjutnya di akhir pekan di antaranya hasil pidato BOJ (bank sentral Jepang) dan indeks leading ekonomi di Jepang, tingkat produksi sektor industri di Jerman, dan aksi tunggu investor terhadap tingkat pengangguran dan perubahan konsumsi kredit di AS guna mengukur kekuatan ekonomi menghadapi kenaikan biaya pinjaman,” kata Lanjar.

Secara teknikal, ia menilai IHSG bergerak terkonsolidasi membentuk pola pelemahan dengan diawali trend yang tidak terlalu tinggi. Indikator bergerak menuju jenuh beli dengan momentum yang mulai melambat.

“Sehingga diprediksikan IHSG akan bergerak mixed dengan range pergerakan 4.530-4.655,” jelasnya.

Sebelumnya, IHSG ditutup terkoreksi di tengah pelemahan mayoritas bursa saham regional Asia. Indeks turun sebesar 35 poin atau 0,77 persen ke level 4.577 setelah bergerak di antara 4.574-4.614.

Sebanyak 77 saham naik, 181 saham turun, 99 saham tidak bergerak, dan 203 saham tidak ditransaksikan. Seluruh indeks sektoral melemah, dipimpin oleh sektor agribisnis yang turun 2,28 persen dan sektor tambang yang turun 0,98 persen.

Dalam perdagangan terakhir, investor membukukan transaksi sebesar Rp 4,32 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 3,28 triliun dan transaksi negosiasi Rp 1,03 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 152,3 miliar. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER