Indosat Rugi Rp 1,2 Triliun Akibat Depresiasi Kurs

Irene Inriana | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Nov 2015 11:13 WIB
Pendapatan yang dikumpulkan Indosat dalam sembilan bulan pertama 2015 mencapai Rp 19,58 triliun, di mana 82 persen disumbang dari bisnis seluler.
Kantor dan Gedung Indosat (CNN Indonesia/Susetyo Dwi Prihadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Indosat Tbk mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 1,22 triliun  selama periode Januari-September 2015. Kerugian tersebut lebih rendah dibandingkan dengan rugi bersih periode yang sama tahun lalu Rp 1,33 triliun.

Faktor depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi penyebab utama kerugian perusahaan telekomunikasi itu. Hal itu tercermin dari rugi selisih kurs Indosat yang mencapai Rp 2,32 triliun, melonjak 1.487 persen dibandingkan dengan  angka yang dicatatkan perseroan pada sembilan bulan pertama tahun lalu Rp 146,7 miliar.

Apabila dibandingkan tiga bulan sebelumnya, rugi bersih Indosat juga meningkat pada kuartal III 2015 dari Rp 278,9 triliun menjadi Rp 388,2 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporan keuangan yang dirilis perseroan, Jumat (6/11), Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp 6,96 triliun pada kuartal III 2015, meningkat 7 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya Rp 6,52 triliun.

Secara kumulatif, pendapatan yang dikumpulkan Indosat dalam sembilan bulan pertama 2015 mencapai Rp 19,58 triliun, naik 10,5 persen dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun lalu Rp 17,7 triliun.

Pendapatan terbesar Indosat didapat dari bisnis seluler, yakni sekitar 82 persen. Sisanya didapatkan perseroan untuk lini bisnis non-seluler.

Sementara dari sisi beban usaha, emiten berkode ISAT ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 6,1 triliun pada Juli-September 2015, meningkat  sedikit dibandingkan dengan kuartal III 2014 yang sebesar Rp 5,98 triliun.

Secara total, beban usaha Indosat selama Januari-September 2015 mencapai Rp 17,69 triliun, naik 45 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 12,22 triliun.

"Per 30 September 2015, total utang Indosat naik sebesar 5,1 persen dibandingkan dengan tanggal 30 September 2014 disebabkan oleh adanya penarikan pinjaman baru sebagai bagian dari program pelunasan dipercepat untuk obligasi dolar Amerika Serikat,"  jelas Alexander Rusli, President Director and CEO Indosat.

Kendati merugi, Alexander mengklaim pelanggan Indosat meningkat 14,8 juta pelanggan selama Januari-September 2015 seiring dengan kampanye akuisisi yang agresif setelah persepsi kualitas jaringan meningkat.

"Penambahan pelanggan utama didominasi oleh pengguna data yang mendorong pertumbuhan trafik data 155,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," jelas Alexander. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER