Investigasi Tuntas, BEI Segera Bongkar Skandal Saham SIAP

CNN Indonesia
Minggu, 08 Nov 2015 12:35 WIB
Transaksi semu gadai saham SIAP dinilai sebagai pelanggaran berat setelah kasus insider tading.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio, berpose dengan motornya di halaman Hard Rock Hotel, Bali, Sabtu (7/11/2015). (CNN Indonesia/Giras Pasopati)
Bali, CNN Indonesia -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI)‎ dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera membongkar skandal saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP). Pasalnya, proses investigasi terkait indikasi gagal bayar transaksi gadai saham (repo) SIAP dijadwalkan tuntas pada hari ini, Minggu (8/11).

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengaku geram atas adanya indikasi transaksi semu dalam perdagangan saham SIAP di pasar nego beberapa waktu lalu. Menurutnya, itu adalah pelanggaran berat setelah insider trading (transaksi saham akibat informasi yang seharusnya rahasia).

“Saya tidak mau main-main lagi. Ini udah pelanggaran berat setelah insider trading. Kami akan cari siapa orang di belakangnya,” ujar Tito di Hard Rock Hotel, Bali, Sabtu (7/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tito menjelaskan, pihaknya terus bekerja guna mencari data-data dalam penyelidikan beberapa pihak yang ditengarai melakukan perdagangan tanpa adanya perpindahan kepemilikan saham.

"Kalau transaksi di Bursa itu sahamnya harus pindah. Kalau sahamnya tidak pindah itu namanya transaksi semu, dan itu dilarang. Kalau benar begitu, kami akan sangat keras untuk itu, Minggu kami akan kumpul (OJK dan BEI), kalau sudah selesai penyelidikan, kami akan umumkan," kata Tito.

Ia menambahkan, transaksi semu merupakan kejahatan terbesar dalam perdagangan di bursa saham setelah insider trading. Sebab, ada unsur penipuan terhadap publik dengan ‎mempengaruhi pasar atau membentuk pasar baru terhadap saham tersebut.

‎"Target action inginnya besok (Minggu), mari kita lihat siapa di belakang layar yang memerintahkan ini. Kami tidak tahu siapa, tapi orang ini pasti berkepentingan, dan kami sedang selidiki‎," ujar Tito.

Menurut Tito, Bursa telah melakukan pemeriksaan kepada lebih dari lima Anggota Bursa (AB) yang diindikasi melakukan perdagangan semu. Tito mengaku, pihaknya sedang mencari bukti perintah terhadap transaksi semu tersebut.

"Ini pasti ada hitam di atas putih. Perintah ini mungkin bisa kami dapatkan. Pelanggaran ini agak kelewatan, dan AB itu bisa kami suspensi atau dicabut izinnya," tegas Tito.

Gonjang-ganjing transaksi semu saham SIAP sudah berlangsung sejak akhir Oktober lalu menyusul anjloknya harga saham eks perusahaan popok itu SIAP dalam beberapa pekan terakhir.

Bahkan, BEI sempat memutuskan untuk menghentikan perdagangan saham SIAP karena dinilai bergerak di luar batas kewajaran.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy menyatakan hal itu dilakukan sehubungan dengan penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham SIAP sebesar Rp 110 atau turun 46,81 persen dari harga penutupan Rp 235 pada 16 Oktober 2015 menjadi Rp 125 pada 30 Oktober 2015.

“Maka BEI perlu melakukan penghentian sementara perdagangan saham SIAP dalam rangka cooling down pada perdagangan 2 November 2015,” tulisnya dalam keterangan resmi.

Dari sisi pemegang saham SIAP terkini, sebanyak 46,06 persen dikuasai oleh publik, sementara 32,33 persen digenggam oleh Fundamental Resources Pte Ltd, 7,99 persen dimiliki PT Evio Securities, 6,99 persen dimiliki PT ASABRI (Persero) dan 6,63 persen UBS AG Singapura.

Manajemen SIAP sempat memberikan jawaban kepada BEI terkait ambrolnya harga saham perusahaan yang kini bergerak di usaha tambang setelah beralih dari produsen popok.

Direktur Utama SIAP Suluhuddin Noor mengatakan perseroan tidak mengetahui penyebab penurunan harga saham perseroan yang dimaksud. Ia juga mengaku tidak memiliki informasi material yang belum disampaikan kepada publik.

“Perseroan tidak memiliki informasi mengenai pihak-pihak yang aktif melakukan pembelian dan penjualan saham perseroan, baik di pasar reguler maupun pasar negosiasi, selama periode yang dimaksud,” tulisnya dalam keterbukaan informasi kepada BEI.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER