Jakarta, CNN Indonesia -- PT Mandiri Sekuritas mencatatkan volume transaksi saham sebesar Rp 83,7 triliun hingga kuartal III 2015, anjlok 16,38 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 100,1 triliun.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Abiprayadi Riyanto mengatakan penurunan volume transaksi itu disebabkan oleh kondisi pasar modal yang sulit. Hal itu, katanya, terlihat dari penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 22,14 persen dan juga sulitnya kondisi makroekonomi.
"Tahun ini memang tahun yang agak sulit, indikator makroekonomi pun demikian. Bahkan hingga kuartal III pun, pertumbuhan ekonomi membaik di atas 4,7 tapi kan masih ada deflasi di bulan September kemarin," jelas Abi di Jakarta, Jumat (6/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat lesunya kondisi pasar modal, lanjut Abi, nilai transaksi harian Mandiri Sekuritas pun sempat turun ke angka Rp 250 miliar per hari pada semester pertama tahun ini. Padahal, katanya, rata-rata transaksi harian pada tahun lalu berkisar Rp 450 miliar per hari.
"Dan hal itu berdampak pada proporsi investor ritel kami, yang mana saat ini proporsinya sebesar 35 persen dari seluruh jumlah nasabah kami. Padahal tahun kemarin, proporsi investor ritel menguasai 45 persen dari seluruh investor. Namanya juga pelemahan ekonomi, masyarakat kalau punya pendapatan kan tidak langsung investasi di pasar modal," tuturnya.
Kendati pesimistis di awal tahun, Abi optimistis transaksi harian Mandiri Sekuritas di kuartal IV 2015 kembali meningkat menjadi Rp 460 miliar per hari seiring dengan menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Perusahaan juga optimis bisa membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp 550 miliar hingga akhir tahun mendatang.
"Dan kita masih on track untuk mencapai hal tersebut, karena hingga tanggal 5 November kemarin, kami sudah mencatatkan transaksi harian sebesar Rp 545 miliar per hari yang terdiri dari investor ritel sebesar Rp 182 miliar dan investor institusi senilai Rp 363 miliar," tambah Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Laksono Widodo di lokasi yang sama.
Mandiri Sekuritas saat ini memiliki 47 ribu nasabah ritel dari target 50 - 53 ribu nasabah ritel pada akhir tahun. Perusahaan juga berharap bisa meningkatkan kontribusi pendapatan dari kegiatan broker dari 70 persen ke angka 80 hingga 90 persen di akhir tahun.
Dengan total nilai transaksi saham Rp 83,7 triliun hingga akhir September 2015, pangsa pasar brokerage Mandiri Sekuritas kini sebesar 3,9 persen, atau broker teraktif ke-enam di Indonesia setelah Morgan Stanley Asia Indonesia, Credit Suisse Securities Indonesia, UBS Securities Indonesia, CIMB Securities Indonesia, dan Deutsche Securities Indonesia.
(ags)