Menteri ESDM Klaim Sukses Tarik Investasi US$ 20,87 Miliar

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Senin, 09 Nov 2015 12:55 WIB
Menteri ESDM Sudirman Said menilai proyek pembangkit listrik 35 ribu MW bergerak maju, sedangkan BKPM menerima keluhan soal lambannya penetapan rencana usaha.
Menteri ESDM Sudirman Said (tengah) didampingi Pemilik Barito Pacific Group Prayogo Pangestu (ketiga kanan) mendengar penjelasan dari Chief Financial Officer Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. Hendra S. Tan (kedua kiri) ketika meninjau langsung kegiatan operasional proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/9). (Antara Foto/Fahrul Jayadiputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim sukses menarik investasi senilai US$ 20,87 miliar dalam tahun pertama di bawah kepemimpinan Sudirman Said. Salah satu kunci suksesnya adalah dengan dipangkasnya 60 persen perizinan usaha di sektor energi.

“Dalam 1 tahun kerja kementerian ESDM, kita semua bergerak cepat membangun lanskap baru sektor energi dan mineral” ujar Menteri ESDM, Sudirman Said saat menggelar siaran pers, Minggu (8/11).

Selain dua hal itu, Menteri ESDM menyebutkan sejumlah keberhasilan lain dalam upaya kementeriannya mengatasi krisis energi, membangun fondasi baru pembangunan sektor energi, serta memperbaiki tata kelola sektor energi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hal pengadaan bahan bakar minyak (BBM), Sudirman mengatakan Kementerian ESDM telah melakukan pembenahan mekanisme pasokan BBM untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor. Selain itu, pemerintah juga telah mengupayakan realokasi subsidi BBM untuk kepentingan pembangunan infrastruktur dan belanja pemerintah lainnya.

Kesuksesan lainnya, kata Sudirman, Kementerian ESDM berhasil mempercepat pengambilan keputusan sektor migas, termasuk wilayah kerja baru 12 blok Migas serta pengambilalihan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).

Dari sisi produksi, mempertahankan lifting minyak rata-rata 783 ribu barel per hari (Bph) disebut Sudirman Said sebagai keberhasilan. Padahal, target lifting minyak di APBNP 2015 sebesar 825 ribu Bph.

Menurutnya, Kementerian ESDM juga telah mendorong beroperasinya enam smelter baru serta penandatanganan 10 amandemen Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B).

Di sektor listrik, Sudirman Said juga menjadikan program pembangkit listrik 35 ribu MW yang bergerak maju sebagai bukti kesuksesan.

Pada kesempatan terpisah, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) justru menjaring keluhan dari calon investor ketenagalistrikan soal lambannya penetapan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru, yang menjadi tanggungjawab Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero).

Berangkat dari hal tersebut, Kepala BKPM Franky Sibarani meminta Kementerian yang dipimpin oleh Sudirman Said tersebut segera berkoordinasi dengan PLN guna menetapkan revisi RUPTL untuk periode 2015-2024.

"Banyak investor di bidang listrik mengeluh karena proses penetapan RUPTL cukup lambat. Tapi pesan ini sudah saya sampaikan ke Menteri ESDM dan ini Kementerian ESDM sedang melakukan proses itu (penetapan RUPTL)," ujar Franky Sibarani. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER