PT PP Optimis Raup Laba Rp 1 Triliun Tahun Depan

CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2015 16:04 WIB
PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) mengincar 130 kontrak proyek, dengan nilai lebih dari Rp 60 triliun pada tahun depan.
PT Pembangunan Perumahan Tbk atau PT PP. (Dok. PT PP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan konstruksi pelat merah, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) mengincar pertumbuhan kinerja hingga 30 persen pada tahun depan dengan patokan laba bersih minimal Rp 1 triliun.

Direktur Utama PTPP Bambang Triwibowo memprediksi laba bersih perseroan pada tahun ini bakal mencapai Rp 730 miliar, dengan asumsi pendapatan sebesar Rp 15,6 triliun dan nilai pemasaran Rp 27 triliun.

“Tahun depan  pendapatan bisa Rp 20 triliun, pemasaran Rp 30 triliun dan laba bersih Rp 1 triliun,” ujarnya dalam Investor Summit di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/11).  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Optimisme tersebut, kata Bambang, disokong oleh keyakinan perseroan meraih 125 hingga 130 proyek pada 2016. Adapun, nilai proyek yang dikerjakan (order book) diestimasi menembus Rp 60 triliun, yang berasal dari kegiatan pemasaran dan peralihan (carry over) kontrak dari tahun ini.

"Nilai order book tahun depan ada dari carry over tahun ini sekitar Rp 36 triliun dan pemasaran Rp 30 triliun. Jadi totalnya bisa di atas Rp 60 triliun," ungkap Bambang.

Untuk diketahui, PTPP memperoleh kontrak baru sebesar Rp 16,96 triliun hingga September 2015, atau setara 62,8 persen dari target tahun ini sebesar Rp27 triliun. Perseroan optimistis target dapat tercapai karena proyek-proyek pemerintah akan lebih banyak ditenderkan pada kuartal IV ini.

PTPP membukukan pertumbuhan kontrak baru sebesar 41,3 persen secara tahunan pada kuartal III 2015. Proyek BUMN ditargetkan dapat menyumbang 42 persen terhadap target, porsi proyek swasta dibidik 39 persen dan sisanya 19 persen dari proyek pemerintah.

Selain itu, perseroan juga tengah mengkaji opsi penerbitan surat utang pada tahun depan sebagai alternatif jika Penyertaan Modal Negara (PMN) tersendat di parlemen.

Sebelumnya, emiten berkode saham PTPP dijanjikan suntikan modal negara oleh pemerintah senilai Rp 2,2 triliun, yang merupakan bagian dari PMN yang mencapai Rp 40,4 triliun di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

"Kami tetap optimis PMN akan keluar di APBNP 2016. Kalau itu mundur, proyek kami mundur, mungkin akan jalan tahun depan di bulan Agustus September. Tapi kalapun tidak disetujui, tidak masalah karena kami masih punya ruang obligasi," tuturnya.

Direktur Keuangan PTPP Tumiyana menambahkan PMN pemerintah akan dilakukan melalui penerbitan saham baru (rights issue). Selain itu, perseroan juga akan mencari kombinasi pendanaan yang paling efisien selain suntikan modal.

"Kami akan mencari kombinasi yang paling murah, bisa obligasi, commercial bank, atau MTN. Mana yang paling efisien akan mixed," jelasnya.

Apabila PMN disetujui, lanjutnya, perseroan akan menerbitkan saham baru melalui rights issue senilai Rp 4,5 triliun. Angka tersebut didapat dari porsi kepemilikan pemerintah sebesar 51 persen senilai PMN Rp 2,25 triliun dan publik sisanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER