Tak Cuma Kopi, Australia Bidik Sektor Listrik Indonesia
Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 13 Nov 2015 11:38 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Menteri ESDM Sudirman Said dan Kepala BKPM Franky Sibarani memberikan keterangan pers terkait peluang potensi investasi hijau yang ditargetkan tumbuh 20 persen setiap tahun, di Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya pemerintah mempromosikan investasi di sektor infrastruktur khususnya energi mulai menunjukkan hasilnya. Hal ini ditandai dengan minat investasi dari Australia yang sedang menjajaki sektor ketenagalistrikan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menjelaskan, dari hasil pertemuan yang diselenggarakan perwakilan BKPM di Sydney telah teridentifikasi dua perusahaan yang berminat melakukan investasi di Indonesia.
“Jadi Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Sydney berhasil mengidentifikasi tiga investor tersebut keduanya berminat untuk melakukan investasi di bidang kelistrikan terutama di bidang energi terbarukan,” ujarnya dalam keterangan resminya yang dikutip Jumat (13/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyusul adanya minat investor Australia di sektor energi, Franky bilang IIPC Sydney sendiri akan mengawal prosesi investasi agar segera merealisasikan investasinya dan dapat berkontribusi positif bagi industri dan masyarakat.
Dia menambahkan, apabila direalisasikan maka proyek kelistrikan itu akan menambah daftar proyek persetujuan sektor kelistrikan yang telah masuk tahap konstruksi. Di mana saat ini mencapai 8.800 MW dengan nilai proyek mencapai Rp 16 triliun lebih.
Sementara itu Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Himawan Hariyoga mengaku telah menyampaikan berbagai terobosan kebijakan pemerintah termasuk layanan izin investasi 3 jam, percepatan prosedur tax allowance dan tax holiday dihadapan 30 pengusaha dan diaspora Indonesia di Tasmania, Australia yang bergerak dibidang pertanian, makanan, maritim, pariwisata, penerbangan, pelabuhan, pendidikan, energi.
“Selain pertemuan tersebut, kami juga melakukan pertemuan secara khusus dengan tiga perusahaan yang berminat untuk menanamkan modalnya di sektor kelistrikan. Investor kelistrikan itu berasal dari dua negara bagian di Australia, yang dua di wilayah Tasmania, sedangkan yang satu di wilayah New South Wales,” paparnya.
Dari data realisasi investasi kuartal ketiga tahun 2015 yang dirilis BKPM, untuk periode kumulatif Januari-September 2015, sektor listrik gas dan air menyumbang kurang lebih Rp 37,9 triliun atau 9,5 persem dari total realisasi investasi.
Jumlah tersebut diperoleh dari PMDN sebesar Rp 17,4 triliun atau setara dengan 13,1 persen dari total PMDN dan dari PMA sebesar US$ 1,6 Miliar atau setara dengan 7,5 persen dari total PMA.
Sedianya, kantor perwakilan BKPM di Sydney terus aktif melakukan berbagai kegiatan untuk menarik minat investasi dari Australia.
Sedangkan Menteri Perdagangan Australia dijadwalkan melakukan kunjungan ke Indonesia bersama 250 pengusaha pekan depan.
Australia sendiri berada di peringkat 12 negara yang merealisasikan investasinya di Indonesia dengan nilai investasi mencapai US$ 104 juta dan jumlah proyek 296. Angka tersebut diatas realisasi negara-negara Eropa seperti Italia (US$ 97,9 juta), Perancis (US$ 94,9 Juta) dan Jerman (US$ 27 juta).(dim/dim)