2016, Menteri Susi Daftarkan Asuransi Jiwa Seluruh Nelayan

Irene Inriana | CNN Indonesia
Senin, 16 Nov 2015 16:47 WIB
Keluarga nelayan yang kepala keluarganya meninggal saat bekerja akan mendapat santunan Rp 100 juta-Rp 200 juta setelah didaftarkan asuransi.
Keluarga nelayan yang kepala keluarganya meninggal saat bekerja akan mendapat santunan Rp 100 juta-Rp 200 juta setelah didaftarkan asuransi. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berjanji bakal mendaftarkan seluruh nelayan di Indonesia perlindungan asuransi jiwa tahun depan. Keluarga nelayan yang kepala keluarganya meninggal saat bekerja akan mendapat santunan Rp 100 juta-Rp 200 juta setelah didaftarkan asuransi.

Menurut Susi, pekerjaan mencari ikan di laut yang dilakukan para nelayan memiliki risiko tinggi. Sehingga ia merasa perlu menjalankan program yang memberikan asuransi bagi para nelayan.

“Di tahun 2016, akan mendapat asuransi jiwa. Nelayan yang memiliki KTP dan kartu nelayan, akan mendapatkan santunan. Jika nelayan meninggal, maka klaimnya bisa mencapai Rp 100 juta-Rp 200 juta, paling sedikit Rp 60 juta. Ini hasil perundingan sementara kita dengan pihak asuransi,” ujar Susi seperti dikutip dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Senin (16/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pemilik PT ASI Pudjiastuti Aviation atau Susi Air tersebut enggan menyebutkan berapa banyak jumlah nelayan yang ditargetkan akan mendaftar asuransi tahun depan. Termasuk siapa yang akan membayar premi asuransi jiwa setiap bulan, apakah dari anggaran KKP atau dari nelayan.

Perkuat Organisasi

Susi hanya mengingatkan perlunya organisasi-organisasi nelayan di Indonesia untuk memperkuat kelembagaannya. “Hal ini, akan membuat daya tawar nelayan semakin besar jika ada permasalahan atau kendala nantinya,” ujar Susi.

Semakin kuat organisasi nelayan, maka Susi menilai kekuatan untuk membela kepentingan nelayan akan semakin kuat. Sebab menurut Susi, sektor kelautan dan perikanan merupakan satu-satunya sektor yang mampu memberikan pertumbuhan hingga mencapai 8,4 persen per tahun.

Angka pertumbuhan ini hampir dua kali lipat dibandingkan sektor yang lainnya. Apalagi dengan panjang pantai 97 ribu kilometer (km), yang merupakan pantai terpanjang kedua setelah Kanada maka sudah sepatutnya nelayan Indonesia memiliki taraf hidup yang lebih baik.

“Dengan luas laut 5,8 juta km persegi, tentu bukan sesuatu yang ambisius untuk menjadikan laut masa depan bangsa. Dengan potensi sebesar ini, saya yakin akan dilirik pengusaha dan sektor keuangan. Untuk itu koperasi harus juga diperkuat untuk memperkuat nelayan yang berusaha di sektor perikanan dan kelautan,” jelasnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER