Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Lubricants berencana melakukan ekspansi penjualan pelumasnya ke Indochina. Langkah tersebut dilakukan Pertamina dengan mengakuisisi 75 persen kepemilikan perusahaan pelumas asal Thailand Amaco Production Co. Ltd pada Desember 2014 senilai US$ 1,7 juta.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan akuisisi tersebut menjadi modal kuat Pertamina dalam menghadapi persaingan di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Ahmad menilai Thailand merupakan lokasi strategis untuk menjangkau pasar Indochina yang terdiri dari negara-negara seperti Myanmar, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Bangladesh.
“Indochina merupakan bagian dari ASEAN, kami coba masuk secara fisik dengan cara mengakuisisi perusahaan yang mempunyai pabrik pelumas,” tutur Ahmad, akhir pekan lalu.
Ia mengungkapkan saat Pertamina mengakuisisi Amaco diperlukan upaya perbaikan kinerja atas perusahaan tersebut. Sepanjang tahun pertama setelah diakuisisi, Pertamina fokus pada upaya penyehatan Amaco baik dari sisi operasional dan finansial.
“Nanti fasilitas blending kita, peralatan otomatisasi yang ada di Tanjung Priok yang baru dan modern akan kami bawa ke sana juga untuk improve mereka (Amaco),” ujarnya.
Saat ini, Amaco telah berhasil meningkatkan kinerja operasional dan finansialnya. Ahmad mengklaim penjualan produk pelumas kelas premium bermerek Amaco naik dua kali lipat setelah diakuisi Pertamina. Bahkan ia memperkirakan investasi yang dikeluarkan Pertamina untuk mengakuisi Amaco akan kembali dalam dua tahun.
Ganti Nama
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun depan, Pertamina sebagai pemegang saham mayoritas berencana mengganti nama Amaco menjadi Pertamina Lubricants Thailand Co Ltd. Perusahaan ini akan menjadi ujung tombak produksi dan pemasaran produk pelumas Pertamina ke negara-negara Indochina.
“Jadi kami akan jual di sana dengan dua brand. Amaco tetap ada untuk main di (kelas) atas. Sementara brand Pertamina masuk di kelas menengah,” ujarnya.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama Pertamina Lubricants Gigih Wahyu Hari Irianto mengungkapkan wilayah Indochina merupakan wilayah paling prospektif bagi perusahaannya untuk melakukan ekspansi.
“Saat ini kami ada 14 sampai 16 pasar yang dimasuki tapi yang paling prospektif dari sisi market dan dari sisi kemampuan sumber daya kemampuan sumber daya kami adalah Indochina,” ujarnya.
Gigih menargetkan keberadaan Pertamina Lubricants Thailand bisa meningkatkan penjualan pelumas Pertamina Lubricants dari angka 4 juta liter per tahun, menjadi 12 juta liter per tahun. Hal itu didukung oleh adanya fasilitas produksi dan perusahaan pemasaran yang langsung beroperasi di Thailand.
Selain membidik pasar Indochina, Gigih mengungkapkan perusahaannya juga telah melakukan penetrasi pasar ke negara-negara yang memiliki potensi pertumbuhan pelumas yang tinggi yaitu Malaysia, Filipina, Jepang, Australia, China, Afrika Selatan, Nigeria, dan Yaman. Di samping ekspor produk akhir, Pertamina Lubricants juga melakukan ekspor base oil ke berbagai negara di kawasan Asia Pasifik dan Asia Barat.