Usai Teror Paris, Saham Asia Kembali Menguat

CNN Indonesia
Selasa, 17 Nov 2015 09:05 WIB
Para investor memperkirakan serangan di Paris akhir pekan lalu tidak akan memberi dampak panjang bagi ekonomi Amerika Serikat (AS) dan emiten disana.
Hampir sepekan ini, nilai tukar dolar terhadap yen bertengger di angka 123,33 yen. Mata uang Jepang tersebut dikenal sebagai safe haven yang biasanya dicari pelaku pasar. (REUTERS/Issei Kato)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saham Asia menguat Selasa pagi setelah melihat pelaku pasar Wall Street menanggapi serangan di Paris akhir pekan lalu dengan tenang, sementara ekspektasi penaikan suku bunga oleh The Federal Reserve di bulan Desember membuat nilai tukar dolar terus menguat.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang tercatat naik 0,3 persen, saham Australia naik 0,8 persen, sementara Nikkei Jepang naik 1,3 persen.

Wall Street memiliki sesi terkuat dalam tiga Minggu pada hari Senin (16/11), karena para investor memperkirakan serangan di Paris akhir pekan lalu tidak akan memberi dampak panjang bagi ekonomi Amerika Serikat (AS) dan pendapatan perusahaan-perusahaan yang melantai di sana. Reuters mencatat, Dow naik 1,4 persen dan S&P 500 naik 1,5 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekuitas Eropa juga berdiri kokoh pada Senin, dengan indeks FTSEurofirst pan-Eropa 300 naik tipis 0,16 persen dan CAC Perancis turun hanya 0,12 persen. Sementara Euro stabil di US$ 1,06 setelah sempat turun sekitar 0,9 persen pada perdagangan sebelumnya.

"Mengingat semua tragedi di Perancis, itu menyegarkan untuk melihat bahwa teroris tidak berhasil meneror pasar keuangan dan meskipun investor menjual euro dan dolar, penurunan bisa saja jauh lebih curam. Bahkan kami tidak melihat adanya gerakan yang signifikan dalam mata uang," tulis Kathy Lien, Direktur Pengelola FX Strategy for BK Asset Management seperti dikutip Reuters, Selasa (17/11).

Hampir sepekan ini, nilai tukar dolar terhadap yen bertengger di angka 123,33 yen. Mata uang Jepang tersebut dikenal sebagai safe haven yang biasanya dicari pelaku pasar pada saat ketegangan geopolitik terjadi. Dolar juga berdiri tegak terhadap franc Swiss, mata uang safe haven lainnya, setelah meningkat pesat selama delapan bulan.

Sementara harga minyak tercatat terus menguat setelah serangan Paris yang meningkatkan ketegangan geopolitik dan dapat mengancam pasokan minyak global. Harga minyak mentah AS naik 0,3 persen ke angka US$ 41,87 per barel.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER