Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat kendati masih dibayangi pelemahan dalam perdagangan hari ini karena sentimen negatif bursa Asia akibat dampak serangan ke Paris, Perancis.
Kepala Riset NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan Selasa (17/11) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.385-4.400 dan resisten 4.465-4.486. Menurutnya laju IHSG di bawah area target support 4.420-4.461 dan gagal mendekati area target resisten 4.512-4.528.
“Adanya potensi kenaikan yang seharusnya terjadi tampaknya belum terwujud pada perdagangan di awal pekan ini,” ujarnya dalam riset, Senin (16/11).
Ia menilai masih maraknya sentimen negatif membuat pelaku pasar berbalik melancarkan aksi jual. Untuk itu, menurutnya perlu diwaspadai kembali masih adanya peluang pelemahan lanjutan jika sentimen yang ada kurang direspon positif pelaku pasar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Terutama dengan masih adanya utang gap di level 4.346-4.381 yang belum tertutup sempurna sehingga memberikan celah untuk terjadinya pelemahan,” jelasnya.
Dalam perdagangan sebelumnya, ia menilai laju IHSG kembali dihujani sentimen negatif. Reza menyatakan adanya beberapa rilis kinerja emiten AS dan Eropa yang di bawah ekspektasi dan masih adanya kekhawatiran akan kemungkinan The Fed menaikan suku bunganya memberikan sentimen negatif.
“Selain itu, juga merespon negatif pidato para petinggi The Fed dan rilis klaim pengangguran AS yang dianggap belum memberikan dampak positif pada para pelaku pasar. Tidak hanya itu, imbas adanya serangan bersenjata di Paris memberikan sentimen negatif pada laju bursa saham global,” jelasnya.
Ia menilai, meski Indonesia tidak terkena dampak langsung atas penyerangan tersebut, namun oleh karena sejumlah bursa saham regional mengalami pelemahan, maka laju IHSG pun ikut terkena dampaknya.
“Pelaku pasar pun memanfaatkan momen tersebut untuk berjualan. Alhasil, IHSG pun terhempas dari zona hijaunya. Mayoritas indeks sektoral mengalami pelemahan. Saham-saham pun berguguran. Bahkan adanya rilis surplus neraca perdagangan Indonesia tidak cukup mampu mempertahankan dari serangan aksi jual pelaku pasar,” jelas Reza.
Sementara, analis Reliance Securities, Lanjar Nafi mengatakan bursa Asia ditutup mayoritas melemah terkena dampak kekhawatiran serangan di Paris. Adapun menurutnya indeks saham China naik setelah pemerintah kembali memperketat pembatasan pada pinjaman marjin.
“Nilai tukar mata uang Yuan naik menjadi faktor lain penguatan indeks di China,” katanya.
Lanjar menilai, secara teknikal IHSG berhasil bertahan pada area support MA50 dengan indikasi candlestick yang posisif. Indikator Stochastic pun melanjutkan pergerakan golden-cross dari area oversold namun dengan momentum yang tidak begitu menarik dari indikator RSI.
“IHSG pada hari ini terlihat sedikit rebound pada support lower bollinger bands sehingga diperkirakan bergerak positif dengan range pergerakan 4.390-4.515,” jelasnya.
(gir/gir)