Jakarta, CNN Indonesia -- PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (Indomobil) akan merambah bisnis perdagangan elektronik (
e-commerce) sebagai upaya perluasan lini usaha logistik yang baru dirintisnya pada tahun ini. Namun, rencana ini belum dilakukan dalam waktu dekat karena priotas perseroan adalah melayani perdagangan antarfirma (
Business-to-Business/B-to-B) terlebih dahulu.
Presiden Direktur Indomobil, Jusak Kertowidjojo menjelaskan, bisnis e-commerce ini nantinya akan menjual berbagai jenis barang dengan fokus utama kebutuhan masyarakat. Ia pun beranggapan kalau prospek bisnis ritel ini memiliki prospek yang baik ke depannya seiring meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah.
"Kami masih pertimbangkan untuk bangun perusahaan e-commerce sebagai bagian dari pengembangan lini logistik yang kami mulai sejak tahun ini. Tapi untuk sekarang kita masih B-to-B, untuk perdagangan ritel (
Business-to-Consumer/B-to-C) mungkin akan menyusul sesudahnya," ujar Yusak di Jakarta, Senin (17/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, usaha logistik ini pun juga akan menjadi salah satu pengembangan utama perusahaan pada tahun depan selain lini bisnis utama yaitu otomotif. Sayangnya, ia tak mengatakan lebih lanjut kapan tepatnya lini usaha logistik yang dirintis perusahaan ini bisa masuk ke penjualan ritel elektronik.
Berdasarkan informasi perusahaan, pembentukan usaha logistik ini dilakukan secara patungan (joint venture) melalui cucu usaha dari PT Indomobil Multi Sejahtera, PT CSM Corpotorama dengan perusahaan logistik asal Jepang, Seino Holdings Co. Ltd yang dilakukan pada September lalu. Kemitraan ini menghasilkan dua badan usaha baru yaitu PT Seino Indomobil Logistics dan PT Seino Indomobil Logistics Services.
Kedua joint venture tersebut memiliki nilai investasi US$ 50 juta, di mana Indomobil menguasai 70 persen saham di masing-masing perusahaan baru itu.
"Karena masih baru, makanya kami fokus dulu di tahun depan dengan kegiatan logistik biasa dengan area operasi pertama di pulau Jawa. Kami pun masih belum tahu kapan tepatnya e-commerce ini bisa dibuat, karena kan pengembangannya bertahap," jelasnya.
Untuk jangka panjang, lanjut Yusak, lini bisnis e-commerce ini diharapkan menopang bisnis logistik yang kontribusinya terhadap pendapatan masih akan sangat kecil terhadap pendapatan tahun depan. Namun, ia enggan membeberkan proyeksi pendapatan serta proporsi kontribusi lini ini terhadap kineja perusahaan di tahun depan.
"Kontribusinya kecil, tidak seberapa. Dan nanti kedepannya kami pun tidak berencana untuk mengganti lini usaha utama kami dengan bisnis logistik ini, ini kan hanya bagian diversifikasi usaha saja," terangnya.
Hingga kurtal III 2015, Indomobil meraup pendapatan sebesar Rp 13,43 triliun atau turun 5,29 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 14,18 triliun. Sebanyak Rp 10,9 triliun atau 81,16 persen dari pendapatan perusahaan tersebut dihasilkan dari lini otomotif dan alat berat.
(ags/gen)