Kadin Dorong Penurunan BI Rate

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 17 Nov 2015 14:15 WIB
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai penurunan suku bunga acuan akan memberikan sinyal positif bagi dunia usaha terhadap prospek ekonomi nasional
Ketua Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulistio. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto menilai sudah sepantasnya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan agar memberikan sinyal positif bagi dunia usaha. Menurutnya, penurunan BI Rate menjadi pertanda membaiknya perekonomian nasional.

Ia merujuk pada pertumbuhan ekonomi yang meningkat pada dari 4,67 persen di kuartal II menjadi 4,73 persen pada kuartal berikutnya. Indikator lainnya adalah terjaganya inflasi pada level yang rendah sesuai dengan estimasi BI 4 plus minus 1 persen.

"Menurut hemat saya (penurunan BI Rate) tepat, maka bunga bank bisa diturunkan, maka akan sangat menggairahkan sektor riil. Ini yang membuat iklim usaha Indonesia akan lebih kompetitif," jelasnya di Jakarta, Selasa (16/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Suryo memaklumi kalau BI harus hati-hati dalam menurunkan BI Rate karena takut arus modal keluar (capital outflow) menjadi semakin deras. Namun, Suryo melihat penyebab utama capital outflow bukan hanya masalah suku bunga, tapi juga karena pasar tidak percaya terhadap kondisi ekonomi Indonesia.

"Bahkan BI Rate belum turun, sudah banyak yang memakirkan uangnya di luar negeri. Capital outflow itu kan juga ada faktor confident di dalamnya," ujarnya.

Kendati demikian, Suryo meyakini penurunan BI rate akan  berdampak positif bagi sektor riil. Untuk itu, ia mengingatkan otoritas moneter untuk mengupayakan caraagar penurunan BI rate jangan sampai memberatkan aspek makroekonomi.

"Pasalnya kalau bunga bank menurun, cost of operation menurun, maka akan menjadi insentif bagi sektor riil untuk lebih giat lagi. Jadi harus ada keseimbangan menyangkut rate yang tepat apa, tapi kalau BI menurunkan suku bunga sedikit saja itu akan mengirimkan sinyal positif bagi dunia usaha," tuturnya.

Dia menambahkan, dunia usaha sebenarnya sudah menanti-nanti penurunan BI Rate ini sejak lama. "Kalau dari dunia usaha sih inginnya sejak tahun lalu BI Rate turun, tapi kan BI punya pertimbangan lain yang lebih makro," tuturnya.

BI Rate terakhir kali turun pada Februari lalu, di mana Bank Indonesia memangkas sebesar 25 basis poin dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen. Selain itu, BI juga menurunkan suku bunga fasilitas deposito sebesar 25 basis poin dari 5,75 persen menjadi 5,5 persen. Keputusan BI tersebut diambil setelah adanya deflasi sebesar 0,24 persen pada Januari 2015. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER