Tambah Kapasitas Produksi Pipa, Spindo Investasi Mesin Baru

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2015 09:05 WIB
Mesin baru yang dimiliki PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk mampu meningkatkan kapasitas produksi pipa perusahaan menjadi 6 ribu ton per bulan mulai 2016.
Ilustrasi pipa baja. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (Spindo) menambah satu unit mesin baru untuk pabrik pipa baja di Karawang sehingga bisa menambah kapasitas produksi menjadi 6 ribu ton per bulan mulai kuartal I 2016.

"Tingginya permintaan produk membuat kami menambah varian jenis pipa baja. Biasanya, kami memproduksi pipa paling kecil dengan ketebalan maksimum 4 milimeter (mm). Dengan investasi mesin baru ini, bisa dibuat pipa baja kecil dengan ketebalan 6,5 mm," kata Deputy President Director Spindo Tedja Sukmana Hudianto saat meresmikan perluasan pabrik dan peresmian mesin baru di Karawang, kemarin.

Dengan pembelian mesin baru, Tedja mengatakan total kapasitas produksi pipa baja pabrik Karawang akan bertambah dari kapasitas saat ini sebanyak 4.800 ton pipa baja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlah ini cukup bagus karena biasanya produksi di Karawang hanya 3.500 ton per bulan. Ditargetkan pada kuartal I tahun depan, kapasitas produksi bisa mencapai 6 ribu ton per bulan," katanya.

Sampai dengan Oktober 2015, Tedja berhitung Spindo mampu menjual pipa baja sebanyak 313.924 ton.

"Jumlah ini akan terus bertambah hingga Desember sebesar 80 ribuan ton. Saat ini, pasar baja sangat beragam, tidak hanya digunakan untuk otomotif, produk perseroan juga dikonsumsi sektor infrastruktur, properti, furniture serta industri minyak dan gas," ujar Tedja.

Spindo sendiri saat ini mampu memproduksi tiga jenis pipa baja untuk keperluan sektor infrastruktur, properti dan otomotif nasional yaitu ERW Pipes, SAW Spiral Welded Pipes, dan Stainless Welded Pipes.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, industri besi dan baja merupakan industri prioritas bagi pengembangan berbagai jenis industri lain di Indonesia. Jumlah perusahaan baja nasional hulu dan hilir saat ini tercatat sebanyak 1.167 perusahaan, 29 diantaranya merupakan pabrik pipa las.

"Industri baja nasional sektor hulu dan hilir mampu menyerap 300.309 tenaga kerja dan memiliki kapasitas produksi sebesar 37 juta ton per tahun. Namun, dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,02 persen pada tahun lalu, pertumbuhan industri besi baja nasional hanya 4,35 persen,” kata Putu.

Ia menambahkan dengan diresmikannya pabrik dan penambahan mesin baru dari Spindo, maka jumlah perusahaan pipa baja ERW dan pipa baja spiral akan mencapai 6 perusahaan yang tersebar di Jawa Timur dan Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebesar 300 ribu ton per tahun dan menyerap 1.386 tenaga kerja.

"Spindo telah berinvestasi Rp 150 miliar untuk mensupport industri otomotif nasional. Dengan kebutuhan pipa baja untuk industri otomotif nasional sebesar 180 ribu ton per tahun, adanya investasi ini akan memenuhi 60 persen kebutuhan baja di sektor otomotif nasional," tuturnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER