Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden China Xi Jinping berkomitmen membawa ekonomi Negeri Tirai Bambu tumbuh lebih stabil dan agresif pada tahun depan di tengah upaya pemerintah melakukan transformasi struktural. Dia mengatakan aktivitas ekonomi domestik akan dipacu berbarengan dengan perbaikan standar hidup masyarakat China.
Jinping mengakui China tengah melakukan transformasi perekonomian, dari yang selama ini mengandalkan investasi dan ekspor menjadi berbasiskan konsumsi. Strategi ini berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi China ke level 6,9 persen pada kuartal III 2015.
"Perekonomian China menjadi perhatian bagi semua orang, di samping kami harus mengatasi segala macam kesulitan dan tantangan, China tetap akan menjaga stabilitas dan mempercepat perkembangannya," kata Jinping di Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Manila, Filipina, Rabu (18/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada forum internasional tersebut, Jinping juga mendorong percepatan pembangunan Kawasan Perdagangan Bebas Asia-Pasifik (FTAAP) dan integrasi ekonomi kawasan khususnya di regional APEC.
Ia juga mengingatkan agar perdagangan bebas regional tidak menimbulkan kekhawatiran tentang adanya fragmentasi dan diskriminasi perdagangan.
Untuk itu, Presiden China mengingatkan perlunya keterbukaan dan inklusivitas dalam pengaturan perdagangan bebas, yang diperkuat semaksimal mungkin sehingga partisipasi setiap negara dalam FTAAP sejajar.
"Selama bertahun-tahun Asia Pasifik telah mengejar adanya keterbukaan pasar, integrasi dan pengembangan informasi. Oleh karena itu kita perlu untuk mempercepat FTAAP dan mengambil integrasi regional ke depan. Kita harus membuat pengaturan perdagangan bebas terbuka dan inklusif," tutupnya.