Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti akan menggelontorkan anggaran sebanyak Rp 4 triliun untuk mengembangkan perikanan tangkap Indonesia.
Hal ini dilakukan guna menggenjot hasil sektor perikanan tangkap nasional yang saat ini dinilai sudah luar biasa.
“Kalau negara mampu tidak ada. Tidak boleh,” ujar Susi dikutip dari lama resmi KKP, Jumat (20/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menyiapkan anggaran jumbo, Susi bilang pihaknya juga akan meminta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mendukung nelayan Indonesia agar bisa leluasa menangkap ikan di perairan Indonesia.
Di mana bentuk dukungan yang dimaksud meliputi penyediaan akses untuk memperoleh investasi di usaha pengolahan, menciptakan pasar untuk ikan hasil tangkap, sampai pada membantu dan membina nelayan di Indonesia.
Dengan hasil luar biasa itu, kata Susi sudah seyogyanya Kadin makin mengapresiasi perikanan Indonesia dengan membeli ikan langsung dari nelayan. Terlebih saat ini, dengan adanya pemberantasan
illegal fishing, semua ikan sudah pasti ke pinggir sehingga mempermudah nelayan untuk menangkapnya.
“Bohong kalau dibilang kita kekurangan bahan baku ikan. Harga saja sudah turun, ini menunjukkan bahwa ikan kita sudah banyak. Kalau asing mau berinvestasi, bisa bikin pabrik pengolahan, tapi tidak untuk tangkap ikan. Banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Jangan semua di dorong agar sektor perikanan tangkap juga dilakukan oleh asing,” tambahnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto menolak usulan Susi yang ingin menutup rapat sektor perikanan tangkap bagi asing. Ini dikarenakan penangkapan perikanan tangkap asing berpotensi membuat industri-industri pengolahan ikan di Indonesia kekurangan ikan.
Tak cuma itu, dampak dari kian berkurangnya akses nelayan nasional akan terasa pada berkurangnya bahan baku dan kapal-kapal nelayan lokal yang bisa memenuhi pasokan untuk industri pengolahan ikan.
(dim)