Indeks S&P 500 Catatkan Pekan Terbaik dalam Setahun

CNN Indonesia
Sabtu, 21 Nov 2015 05:04 WIB
Indeks S&P 500 menguat 3,3 persen untuk minggu ini, mencatatkan penguatan yang terbaik sejak Desember 2014.
Ilustrasi bursa saham AS. (Chris Hondros/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Wall Street, AS mencatatkan kinerja yang solid dalam minggu ini, setelah saham sektor kesehatan, teknologi dan barang konsumsi menanjak dan investor tengah menyesuaikan diri dengan rencana penaikan suku bunga AS pada Desember mendatang.

Seperti dilansir Reuters, indeks S&P 500 mencatatkan pekan baik dalam rentang hampir setahun, sedangkan indeks Dow Jones menghapus pelemahan sejak awal tahunnya, yang dipimpin oleh lonjakan saham Nike sebesar 5,46 persen, karena mengumumkan US$12 miliar pembelian kembali (buyback) dan pemecahan saham (stocksplit).

Indeks S&P 500 menguat 3,3 persen untuk minggu ini, menunjukkan yang terbaik sejak Desember. Sementara indeks Dow Jones naik 3,4 persen untuk pekan ini dan Nasdaq menanjak hingga 3,6 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saham Nike, selaku produsen barang olahraga, membantu saham sektor barang konsumsi menanjak hingga 1,23 persen, menjadikannya sebagai sektor pemenang teratas di antara 10 sektor besar S&P.

Sementara, saham sektor kesehatan naik 0,74 persen, dipimpin oleh saham Allergan yang meningkat 3,45 persen. Saham produsen obat tersebut naik usai adanya laporan bahwa aturan inversi pajak Departemen Keuangan AS yang baru tidak mungkin menggagalkan kesepakatan yang diusulkan dengan Pfizer.

Lebih lanjut, hasil pertemuan bank sentral AS (The Fed), yang dirilis pada hari Rabu, mensinyalkan adanya kenaikan suku bunga pada Desember dan juga mengisyaratkan pendekatan yang hati-hati setelahnya.

Banyak kalangan di Wall Street yang percaya bahwa penaikan suku bunga pada bulan depan akan ditafsirkan sebagai tanda kepercayaan dalam pemulihan ekonomi AS.

"Ada risiko yang lebih, bahwa jika mereka tidak menaikkan suku bunga di bulan Desember, maka orang akan khawatir bahwa kita masih belum keluar dari hutan (pelemahan ekonomi)," kata Jerry Braakman, kepala investasi di First American Trust, Santa Ana, California, yang mengelola dana hingga US$ 1 miliar.

Jerry menjelaskan, dengan adanya sedikit inflasi, The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga secara bertahap pada tahun depan, yang akan membantu menjaga pergerakan Wall Street.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER