Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan penggabungan pipa gas milit PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PGN, dengan pipa gas milik Pertagas akan segera dilaksanakan untuk mencegah kompetisi antara dua perusahaan milik pemerintah ini.
“Sesuai arahan Pak Presiden Joko Widodo, kita sedang mengkaji bagaimana pipa-pipa PGN dan Pertagas digabungkan. Apakah pipa Pertagas dimasukkan ke PGN, masih dianalisa,” kata Menteri Rini seperti dikutip ANTARA pada Minggu (22/11).
Menteri BUMN mengatakan opsi penggabungan pipa gas milik keua perusahaan ini akan ditempuh melalui akusisi atau sewa masih dalam status pengkajian mendalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan penggabungan pipa gas milik kedua perusahaan ini akan menambah kapasitas jalur distribusi gas dalam jumlah signifikan yang dikelola oleh satu entitas.
“PGN memang memiliki jumlah pipa lebih besar atau mayoritas. Sehingga dimungkinkan Pertagas menjadi bagian dari PGN,” kata Rini. Pertagas adalah anak usaha PT Pertamina, Persero.
Rini menambahkan penggabungan pipa ini sangat dibutuhkan terutama untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik PLN terkait dengan pengadaan listrik 35 ribu MW.
“Sekarang yang diperlukan adalah bagaimana sinergi dilakukan sehingga tidak ada duplikasi dalam pembangunan jalur gas. Selain itu juga memenuhi penyaluran gas bagi kebutuhan rumah tangga yang dapat terlayani dan lebih optimal,” kata Rini.
Deputi Bidang Energi Logistik Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat mengatakan, sejalan dengan kajian ini akan dilakukan uji coba pengelolaan terpadu pada awal 2016 dengan PGN sebagai “lead’ atau pimpinan sinergi.
“Sementara ini kita melakukan pengkajian supaya lebih terkoneksi dalam struktur korporasi,” ujarnya.
Edwin Hidayat menambahkan wacana pengggabungan ini diharapkan tidak menghambat proses penyaluran gas dalam penyelesaian program listri 35 ribu MW, PLN harus mencapai bauran energi hampir 25 persen pada 2015.
“Dlam proyek 35 ribu WM, kebutuhan paling mendasar selain transmisi dan gardu induk adalah pemenuhan energi primer yang melibatkan Pertamina, PGN, PLN, Bukit Asam dan Energy Management Indonesia,” katanya.
Hingga 2014, PGN memiliki jalur pipa gas sepanjang 6.161 kilometer,
(antara/yns)