Peredaran Uang Palsu Meningkat 123,78 Persen Tahun Ini

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 23 Nov 2015 18:23 WIB
Namun pejabat BI menyebut peningkatan itu justru mencerminkan peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait ciri-ciri keaslian rupiah.
Pecahan temuan uang palsu hingga Oktober 2015 paling banyak adalah pecahan Rp 100 ribu yang mencapai 202.376 lembar diikuti pecahan Rp 50 ribu sebanyak 59.848 lembar. (ANTARA FOTO/Saiful Arif).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) melaporkan temuan uang palsu sampai akhir Oktober 2015 mencapai 273.223 lembar. Jumlah tersebut naik 123,78 persen dibandingkan temuan uang palsu sepanjang tahun lalu yang mencapai 122.091 lembar.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi mengungkapkan peningkatan jumlah temuan tersebut tidak mencerminkan jumlah uang palsu yang beredar di masyarakat. Ia menyebut, peningkatan itu justru mencerminkan peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait ciri-ciri keaslian rupiah.

“Ini adalah jumlah yang dilaporkan oleh masyarakat dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum. Jadi tidak mencerminkan jumlah uang palsu yang beredar di Indonesia lebih banyak atau tidak,” tutur Suhaedi kala ditemui di Gedung Thamrin Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Senin (23/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suhaedi merinci sebanyak 48 persen atau 129.795 lembar uang palsu ditemukan oleh bank, sedangnya 143.428 sisanya ditemukan oleh kepolisian.

Pecahan temuan uang palsu hingga Oktober 2015 paling banyak adalah pecahan Rp 100 ribu yang mencapai 202.376 lembar diikuti pecahan Rp 50 ribu sebanyak 59.848 lembar dan pecahan Rp 20 ribu sebanyak 7.065 lembar.

Sementara pecahan Rp 10 ribu dan Rp 5 ribu masing-masing 1.805 lembar. BI juga menemukan uang palsu pecahan Rp 2 ribu sebanyak 323 lembar dan pecahan seribu rupiah sebanyak 1 lembar.

Dari sisi geografis, uang palsu yang beredar sebagian besar ditemukan di Pulau Jawa. Adapun temuan terbanyak hingga Oktober 2015 berasal dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 148.904 lembar, diikuti provinsi DKI Jakarta dengan temuan uang palsu sebanyak 49.326 lembar.

“Ke depan, Bank Indonesia di samping terus mempererat kerjasama dengan aparat penegak hukum kita juga akan meningkatkan edukasi dan sosialisasi untuk seluruh segmen masyarakat, mulai dari anak sekolah hingga ibu rumah tangga mengenai ciri-ciri keaslian rupiah,” ujarnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER