Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II berharap suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 sebesar Rp 2 triliun segera cair. Operator 13 bandara di Indonesia terpaksa menunda sejumlah pekerjaan akibat belum cairnya PMN tersebut.
“Perencanaan kami rescheduling, ada yang mundur-mundur sedikitlah,” tutur Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi usai menghadiri Deloitte Business and Economic Forum di Jakarta, Selasa (24/11).
Budi menyebut dana PMN sedianya akan digunakan perseroan untuk membiayai pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang seperti menyelesaikan Terminal 3 Ultimate, landasan pacu III, dan
east cross taxi way di bandara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, nasib usulan PMN sebesar Rp 2 triliun yang diminta manajemen melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam APBN 2016 masih digantung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Dari diskusi kami dengan pemerintah dan DPR, kami dapat prioritas PMN 2016 itu. Tapi lihat saja nanti,” ujarnya.
Budi mengungkapkan, perusahaan menghabiskan belanja modal (
capital expenditure/
capex) sekitar Rp 5 triliun setiap tahun untuk pengembangan Soekarno-Hatta dan bandara lainnya. Sementara AP II hanya mampu membiayai sekitar Rp 2 triliun dari kas internal. Oleh karenanya, perseroan membutuhkan sumber pembiayaan lain baik melalui PMN maupun pinjaman dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
“Setiap tahun
capex kami kurang lebih Rp 5 triliun. Dari internal bisa cover katakanlah Rp 2 triliun sehingga paling tidak kami butuh kurang lebih Rp 3 triliun dari bank-bank dan sebagainya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan pada 10 Desember 2015 ini perseroan akan menarik pinjaman dari beberapa bank pelat merah senilai lebih dari Rp 1 triliun.
(gen)