Tinggal Sebulan, Dana Kementerian PUPR Mengendap Rp55 Triliun

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 26 Nov 2015 13:27 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)  hingga penghujung November baru membelanjakan 63,13 persen anggarannya atau sebesar Rp 74,8 triliun
Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kiri) menyanyikan sebuah lagu kroncong pop karya Koes Plus berjudul "Hanya Untukmu", setelah didaulat oleh penyanyi Indra Utami Tamsir (kanan), dalam konser tunggalnya bertajuk "Langgam untuk Bangsa", di Gedung Kesenian Jakarta, Rabu malam (18/2). (Antara Foto/Dodo Karundeng)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)  hingga penghujung bulan kesebelas baru membelanjakan 63,13 persen anggarannya atau sebesar Rp 74,8 triliun.

Dengan total alokasi sebesar Rp118,5 triliun, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan jajarannya dituntut untuk menghabiskan anggaran Rp55,3 triliun di bulan terakhir tahun ini.

Basuki mengatakan realisasi anggaran tersebut merupakan kinerja belanja kementeriannya hingga 25 November 2015. Dengan dana Rp74,8 triliun, Direktur Jenderal Penataan Ruang itu mengklaim telah menyelesaikan sekitar 71,78 persen proyek infrastruktur pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Prognosa atau targetnya bisa menyerap sampai minimal 93 persen anggaran pada tahun ini,” jelasnya di Jakarta Convention Centre, Kamis (26/11).  

Menurut Basuki, terdapat empat tantangan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pertama, soal daya saing yang rendah, terutama saat awal Kabinet Kerja dibentuk.

“Kedua, disparitas antar wilayah terutama kawasan barat dan timur. Ketiga, urbanisasi yang tinggi karena 53 persen penduduk Indonesia tinggal di kota. Terakhir, pemanfaatan sumber daya alam,” jelasnya.

Dalam APBNP 2015, pagu belanja Kementerian PUPR ditetapkan sebesar Rp118 triliun. Pagu belanja tersebut dialokasikan untuk pengerjaan proyek kontraktual sebesar Rp94,57 triliun, swakelola infrastruktur Rp12,8 triliun, pengadaan tanah Rp6,8 triliun, dan adminsitrasi umum Rp4,3 triliun.

Untuk tahun depan, Kementerian PUPR mendapat jatah anggaran Rp103,8 triliun, yang di antaranya untuk membangun delapan bendungan baru, jalan baru sepanjang 240 km, dan pembangunan rumah susun sebanyak 15 ribu unit.

Untuk menghabiskannya, Menteri Basuki berkomitmen untuk mempercepat realisasi beberapa proyek. Saat ini, kata Basuki, Kementerian PUPR sedang mengurus perampingan beberapa izin serta durasi perizinan sejumlah proyek.

“Untuk 2016 anggarannya Rp104 triliun. Sebanyak Rp101-102 triliun kita gunakan untuk belanja modal, sisanya administrasi,” jelasnya.

Mulai Ditender

Pada kesempatan tersebut, Basuki tidak mau serapan anggaran rendah terulang lagi. Untuk itu,lelang proyek dipercepat pada tahun ini guna menggenjot penyerapan  anggaran pada tahun depan.

“Dari total 6.317 paket kontrak dengan nilai pagu Rp55,11 triliun, sebanyak 1.975 paket senilai Rp17,32 triliun sudah dilelang,” jelasnya.

Dalam paparannya dijelaskan, dalam unit kerja Sumber Daya Alam tercatat sebanyak 736 paket kontrak telah dilelang, sedangkan unit Bina Marga sebanyak 1.237 paket, Cipta Karya sebanyak 71 paket, Penyediaan Perumahan sebanyak 22 paket, dan lain-lain sebanyak 9 paket.

“Lelang sudah dilakukan. Maka Januari 2016 diharapkan  sudah ada penyerapan anggaran 6-10 persen. Dengan strategi ini kami harapkan bisa memaksimalkan penyerapan anggaran tahun depan,” jelasnya. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER