Harga Minyak Indonesia Januari 2015 Turun 23,9 Persen

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Kamis, 05 Feb 2015 13:27 WIB
Setidaknya ada 11 faktor yang menyebabkan harga minyak Indonesia mengalami penurunan sebesar 23,9 persen menjadi US$ 45,3 per barel.
(ANTARA FOTO/Dedhez Angara)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) sepanjang Januari 2015 mencapai US$ 45,30 per barel, turun US$ 14,26 per barel dibanding Desember 2014 yang mencapai US$ 59,56 per barel. Sementara harga Minas/SLC mencapai US$ 45,56 per barel, turun US$ 14,44 per barel dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 60 per barel.

Menurut Tim Harga Minyak Indonesia yang dikutip dari situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), penurunan harga minyak disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain:

1. Meningkatnya pasokan minyak mentah OPEC, khususnya dari Irak. Produksi minyak mentah Irak mencapai 4 juta barel per hari, meningkat kurang lebih 300 barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. International Energy Agency dalam publikasi Januari 2015, menyatakan proyeksi permintaan minyak global di 2015 sebesar 93,3 juta barel per hari, turun 0,01 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.

3. Berdasarkan laporan Energy Information Administration Amerika Serikat (AS), tingkat stok mingguan minyak mentah komersial di AS, gasoline dan distillate fuel oil selama Januari 2015 mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan Desember 2014.

4. Stok minyak mentah AS di Januari 2015 naik 21,2 juta barel dari 385,5 juta barel pada Desember 2014 menjadi sebesar 406,7 juta barel.

5. Stok gasoline di Januari 2015 naik 9,3 juta barel dari 229 juta barel pada Desember 2014 menjadi sebesar 238,3 juta barel.

6. Stok distillate fuel oil di Januari 2015 naik 7 juta barel dari 125,7 juta barel pada Desember 2014 menjadi sebesar 132,7 juta barel.

7. Proyeksi pertumbuhan ekonomi di 2015 berdasarkan publikasi IMF (International Monetary Fund) Januari 2015 mengalami penurunan sebesar 0,3 persen dibandingkan proyeksi periode sebelumnya yang disebabkan oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi China, Rusia serta negara-negara berkembang.

8. Masih kuatnya nilai tukar dolar AS dibandingkan dengan mata uang dunia lainnya.

10. Keputusan raja baru Arab Saudi melanjutkan kebijakan harga lama dengan tidak melakukan pemotongan produksi minyak mentah.

11. Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkam oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan investasi di China yang melemah sejak kuartal III 2014 dan rendahnya permintaan minyak mentah serta produk turunannya dari Jepang.

Sebelumnya, rapat kerja antara Komisi VII DPR dengan Menteri ESDM Sudirman Said menyepakati harga ICP US$ 60 per barel dalam RAPBNP 2015. Kesepakatan ini lebih rendah dari angka yang diusulkan pemerintah yaitu US$ 70 per barel. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER