Pertamina dan Saudi Aramco Tandatangani HoA Upgrading Kilang

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Jumat, 27 Nov 2015 07:53 WIB
Upgrading Refinery Unit IV Cilacap yang merupakan bagian Refinery Development Master Plan (RDMP) diperkiraan menelan nilai investasi US$5,5 m.
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto (kanan) bersama CEO Saudi Aramco Amin al-Nasser (kiri), menandatangani penetapan kontrak proyek RDMP di Kompleks Pertamina Lomanis, Cilacap, Jateng, Kamis (26/15). (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) telah menandatangani head of agreement  (HoA) dengan Saudi Aramco guna merealisasikan proyek upgrading Refinery Unit IV Cilacap yang merupakan bagian Refinery Development Master Plan (RDMP) dengan perkiraan nilai investasi US$ 5,5 miliar.

Penandatanganan HoA dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan President and CEO Saudi Aramco Amin al-Nasser dan disaksikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan jajaran menteri Kabinet Kerja di Cilacap, Kamis, (26/11).

“Untuk seluruh kegiatan tersebut kami perkirakan akan menelan investasi sekitar US$ 5,5 miliar,” kata Dwi, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwi mengungkapkan, dengan dilakukannya upgrading RU IV Cilacap memungkinkan kilang terbesar di Indonesia tersebut memiliki keekonomian yang meningkat melalui tiga parameter kunci.

Di mana tiga parameter tersebut meliputi peningkatan kapasitas total crude distillate unit (CDU) dari sekitar 345 ribu barel per hari (bph) menjadi 370 ribu bph, kompleksitas kilang meningkat dari 3 menjadi 9, dan peningkatan hasil produksi dengan nilai tinggi dari semula sekitar 73 persen menjadi 96 persen.

Seperti diketahui, ekspansi yang dilakukan melalui RDMP terdiri dari tiga bagian, yaitu unit primary melalui revamping pada CDU II dan maksimalisasi CDU I,  unit secondary dengan revamping RFCC dari kapasitas 62 ribu bph menjadi 81 ribu bph dan pemasangan hydro cracker unit baru berkapasitas 43 ribu bph, serta unit petrokimia dengan peningkatan menonjol pada produksi paraxylene dari 280 ribu bph BPH menjadi 485 ribu bph dan pembangunan pabrik produksi polypropylene baru untuk naikkan produksi polypropylene menjadi 153 ribu kilo ton per tahun.

"Proyek ini ditargetkan tuntas dan beroperasi pada 2021,” tambah Dwi.

Setelah penandatanganan HoA, Pertamina dan Saudi Aramco akan melaksanakan site preparation dan basic engineering design mulai tahun depan. Apabila front end engineering design (FEED) dapat tuntas pada 2017, dan EPC dimulai pada 2018, maka diharapkan upgrading RU IV CIlacap akan tuntas dan beroperasi pada akhir tahun 2021. (dim/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER