Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membidik tambahan pendapatan hingga US$30 juta per tahun melalui sinergi pemanfaatan fasilitas bandar udara dan aset bersama dengan PT Pertamina.
“Pendapatan Garuda akan lebih dong, US$25-30 juta per tahun untuk
overall business dengan Pertamina,” kata Direktur Keuangan Garuda, Ary Ashkara saat ditemui di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin (11/30).
Ary mengungkapkan selain memanfaatkan lapangan terbang milik Pertamina, Garuda juga akan memanfaatkan fasilitas perawatan pesawat. Selain itu, Garuda juga akan membantu menyediakan pesawat penumpang regional jarak pendek jenis ATR 72-600 bagi anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang aviasi, PT Pelita Air Service.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai langkah awal dari kerjasama itu, jelas Ary, Garuda dan Pertamina akan mentransformasi Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, menjadi bandara komersial pada tahun depan. Bandara itu akan melayani penerbangan dari dan menuju kota-kota yang belum dilayani secara optimal oleh Garuda dengan menggunakan pesawat jenis ATR 72-600 yang berkapasitas sekitar 70 kursi.
Saat ini, lanjutnya, bandara itu dioperasikan oleh Pelita Air Service. Adapun kapasitas parkirnya mencapai 20 pesawat dan bisa melayani hingga 30 frekuensi penerbangan dalam sehari.
Dalam memanfaatkan fasilitas bandara Pondok Cabe, kata Ary, Garuda akan membayar sejumlah tarif sesuai kesepakatan dengan Pertamina.
“Pembayarannya biasa, kalau kita landing kita bayar berapa ke Pertamina, kemudian kita bayar fuelnya berapa, terus ada biaya parkir,” ujar Ary.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengharapkan perusahaannya mendapatkan tambahan pendapatan sekitar Rp50 miliar dari pengelolaan bersama Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan dengan Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia sendiri saat ini memiliki 11 pesawat ATR jenis 72-600 dan akan mendatangkan lagi sembilan pesawat serupa yang siap dioperasikan pada tahun depan.
Tak hanya Pondok Cabe, Garuda Indonesia juga tengah membidik sejumlah bandara di wilayah Timur Indonesia untuk dijadikan
feeder line-nya.
(ags)