Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan tambang emas PT Merdeka Copper Gold Tbk masih melakukan beberapa lelang pengerjaan konstruksi pertambangan emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi, Jawa Timur kendati produksi pertama dari tambang tersebut dijadwalkan pada kuartal IV 2016 mendatang.
Sekretaris Perusahaan Merdeka Copper Gold Ellie Turjandi mengungkapkan kalau setidaknya perusahaan masih akan melakukan tender bagi kontraktor penyedia material pemrosesan serta desain pabrik ekstraksi emas. Ia berharap, semua tender itu akan selesai di kuartal I tahun depan.
"Kami masih lakukan proses tender bagi penyediaan material, sedangkan untuk desain sudah satu nama yang kami tetapkan jadi kontraktor. Karena untuk desain pabrik kami akan gunakan lebih dari satu kontraktor," terang Ellie di Jakarta, Senin (30/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk tender kontraktor penyedia material, perusahaan berencana untuk mencari kontraktor yang bisa menyediakan materi pemrosesan ekstraksi emas dari Belgia, Amerika Serikat, dan Australia mengingat Indonesia belum bisa memproduksi materi kimia untuk memisahkan emas dari material lainnya (Elution Split).
Hal ini dirasa krusial mengingat perusahaan menerapkan metode
heap leach yang diklaim lebih efisien dibanding metode biasa,
carbon-in-leach. Sebagai informasi,
heap leach merupakan proses ekstraksi logam mulia dari material lain melalui serangkaian reaksi kimia, di mana
ore ditempatkan di satu lini produksi dan materi kimia diberikan melalui sistem tetes (
drip system).
"Materi-materi tersebut akan kami tempatkan di dalam pabrik pengolahan dengan kontraktor desainernya berasal dari Australia," tambahnya.
Pekerjakan Warga LokalUntuk desain pabrik Adsorption Desorption Recovery (ADR) dan pabrik penghancur material tambang (
crushing plant), perusahaan sudah menetapkan Como Engineering asal Australia sebagai kontraktornya. Untuk pelaksanaan produksi lainnya, tambahnya, perusahaan masih melakukan penilaian pemenang tender.
"Setelah desain selesai, nantinya pengerjaan pabrik-pabrik ini akan dilakukan menggunakan tenaga lokal. Sekitar 90 persen dari jumlah tenaga kerja kami sebanyak 600 orang merupakan warga setempat," tuturnya.
Sebagai informasi Merdeka Gold Copper melalui anak usahanya, PT Bumi Suksesindo (BSI) dan PT Damai Suksesindo (DSI) masing-masing memegang izin usaha pertambangan (IUP) produksi serta IUP pertambangan eksplorasi di Tumpang Pitu, Banyuwangi. IUP BSI tercatat menempati lahan seluas 4.998 hektare dan DSI sebesar 6.623 hektare.
Tambang tersebut diperkirakan memiliki kandungan 90 juta ton ore di lapisan oksida. Sedangkan proyek produksi tersebut dapat meproduksi emas sebesar 90 ribu oz dan 300 ribu oz perak per tahun mulai tahun 2016 hingga 2025.