Perubahan Status Yuan Tak Langsung Berdampak Buat Indonesia

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 02 Des 2015 06:11 WIB
Yuan akan memiliki porsi sebesar 10,92 persen pada keranjang SDR pada Oktober 2016 setelah IMF mengurangi porsi euro lebih dari 6 persen menjadi 30,93 persen.
Menko Perekonomian Darmin Nasution memberikan keterangan pada wartawan di Kantor Kementrian Perekonomian, Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai keputusan International Monetary Fund (IMF) memasukan mata uang China ke dalam keranjang mata uang cadangan (special drawing right/SDR) tidak akan membuat perubahan besar pada perekonomian nasional.

“Jangan menganggap sebuah perubahan besar akan langsung terjadi, tidak. Semuanya pelan-pelan saja,” kata Darmin ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (1/12).

Namun demikian, lanjut Darmin, keputusan IMF itu akan membuat Indonesia bisa mulai memelihara komposisi yuan pada cadangan devisa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, menurut Darmin, pengaruh mata uang yuan akan lebih besar terhadap perekonomian nasional jika Indonesia dan China sepakat untuk menggunakan mata uang masing-masing dalam perdagangan.

“Tetapi itu memerlukan langkah khusus, tidak karena sekedar karena renminbi (masuk jadi bagian SDR) jadi kemudian langsung berubah,” tutur Darmin.

Sebagai informasi, yuan akan memiliki porsi sebesar 10,92 persen pada keranjang SDR pada Oktober 2016 setelah IMF mengurangi porsi euro hingga lebih dari 6 persen dari 37,4 persen menjadi 30,93 persen.

Agar bisa masuk ke dalam SDR, yuan harus memenuhi persyaratan berupa “bebas digunakan” atau digunakan secara luas dalam pembayaran internasional dan diperdagangkan di pasar valuta asing luar negeri. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER