LAPORAN DARI MANILA

Jusuf Kalla 'Sentil' China Soal Devaluasi Yuan di KTT APEC

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 19 Nov 2015 12:06 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai devaluasi yuan telah membuat kondisi persaingan perdagangan global menjadi tidak sehat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla di KTT APEC 2015 di Manila, Filipina. (REUTERS/Aaron Favila)
Manila, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik kebijakan bank sentral China atau  People Bank of China (PBoC) yang sengaja menurunkan nilai mata uang yuan. Dia menilai devaluasi yuan telah membuat kondisi persaingan perdagangan global menjadi tidak sehat.

"Saya kira begitu, supaya yuan jangan dilemahkan untuk meningkatkan ekspor sehingga negara-negara seperti Indonesia akan terjadi persaingan yang sangat tidak bagus. Saya kira itu wise sekali untuk tidak memperlemah yuan sehingga persaingan perdagangan di Asia bisa lebih baik," kata Jusuf Kalla (JK) di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Manila, Filipina, Kamis (19/11).

Agustus lalu, PBoC mengambil kebijakan yang mengejutkan pasar keuangan global dengan sengaja melepas intervensi dengan membiarkan yuan melemah melawan dolar AS. Hal ini dilakukan agar nilai ekspor yang dimiliki China bisa meningkat berkali-kali lipat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK mengatakan, dalam pertemuan para pemimpin APEC sempat dibahas upaya untuk meningkatkan perdagangan, serta kerjasama pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Asia Pasifik.

Menurutnya, perbaikan ekonomi global hanya dapat dicapai melalui perbaikan sektor riil, yakni produktifitas sekaligus daya beli masyarakat dunia. Dengan begitu, perluasan pasar dan investasi dapat tercipta dan mendorong stabilitas ekonomi.
 
"Hanya itu memang caranya . Kalau menguatkan moneter berputar-putar soal bunga dan inflasi tidak akan menyelesaikan persoalan," katanya. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER