Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) menghargai kejujuran dan sportivitas Sigit Priadi Pramudito, yang melepas jabatan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak setelah gagal mencapai target penerimaan Rp 1.294,26 triliun pada tahun ini.
“Yang penting saya menghargai kejujuran dan tentu sportivitas dari pada (mantan) Dirjen Pajak,” kata JK usai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Real Estate Indonesia (REI) 2015 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (2/12).
Menurut JK, penerimaan pajak tahun ini meleset dari sasaran bukan hanya karena ketidakmampuan Sigit, tapi karena pelemahan kondisi perekonomian global dan domestik.
“(Target pajak) tidak tercapai bukan hanya karena masalah ketidakmampuan, tapi juga masalah ekonomi keseluruhan di dunia ini dan juga di Indonesia,” ujar politisi senior Partai Golkar ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dia menolak jika dikatakan target pajak tahun ini terlalu tinggi sehingga sulit tercapai. Menurutnya, target tersebut sangat mungkin tercapai jika kondisi ekonomi nasional tumbuh stabil seperti beberapa tahun terakhir.
“Ekonominya menurun, melambat, kalau ekonomi kita sama dua atau tiga tahun lalu pasti masih bisa dicapai, tapi ekonomi kita melambat,” ujarnya.
Karenanya, JK tetap optimististis target pajak tahun depan yang naik menjadi Rp1.305 triliun bisa tercapai sepanjang program pemerintah berjalan.
“Kita tentu akan berusaha sekuat tenaga dengan harapan program ekonomi kita berjalan sehingga ekonomi ada pertumbuhannya bagus sehingga pajak bisa tercapai,” kata JK.
(ags/gen)