Pemerintah Perketat Pembangunan Rusun untuk Jaga Ruang Publik

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 02 Des 2015 15:09 WIB
Wapres Jusuf Kalla mengingatkan pembangunan hunian di perkotaan harus memperhatikan ketersediaan lapangan untuk publik.
Foto: (Dok. Perumnas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendorong pengembang untuk membangun hunian bertingkat di tengah kendala keterbatasan lahan di kota-kota besar.

“Rumah bertingkat haruslah menjadi kebijakan yang harus dijalankan agar kita tidak bermasalah besar dalam penyediaan lahan hunian itu,” kata JK saat menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Realestat Indonesia (REI) 2015 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (2/12).

JK mengungkapkan ketersediaan hunian bagi masyarakat merupakan cermin keadilan bangsa yang sangat penting. Sementara itu, ketersediaan lahan tidak sebanding dengan jumlah penduduk dan aktivitas perokonomian yang terus meningkat. Oleh karenanya, pembangunan hunian harus efisien dalam memanfaatkan lahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tokoh Partai Golkar juga mengingatkan pembangunan hunian di perkotaan harus memperhatikan ketersediaan lapangan publik. Jangan sampai, pengembang terlalu asyik membangun kompleks hunian bertingkat maupun pusat perbelanjaan komersial tanpa memperhatikan lahan terbuka untuk publik.

“Jangan semua lahan terbuka itu dinilai secara rupiah, harus dinilai juga secara sosial.” kata JK.

Pemerintah sendiri telah memasukkan hunian bertingkat sebagai bagian dari program sejuta rumah. Melalui program yang diluncurkann sejak 9 April 2015 lalu itu, sejumlah pengembang tengah membangun rumah susun sederhana milik (rusunami) maupun rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Ditemui terpisah, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Eddy Hussy menyatakan sejumlah pengembang besar sudah berkomitmen untuk membangun rusunami guna menyiasati keterbatasan lahan.

“Sekarang sudah ada komitmen dari pengembang-pengembang besar untuk membangun rusunami. Kami juga mendorong pembangunan hunian vertikal,” ujarnya.

Tahun ini, REI menargetkan bisa membangun 247.725 unit rumah terdiri atas 217.725 unit rumah sederhana tapak (RST) dan 30 ribu unit rumah susun sederhana milik (rusunami) sebagai bagian dari program sejuta rumah. Sementara realisasinya hingga awal Desember mencapai sekitar 140 ribu unit.

“Sampai hari ini kami tetap on progress di mana pembangunan yang sudah terealisasi sekitar 140 ribu tapi itu belum yang lagi pembangunan dan lagi digarap oleh teman-teman,” kata Eddy. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER