Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah optimistis pembangunan rumah murah sebanyak 603,15 ribu unit dapat tercapai sampai akhir tahun. Pasalnya hingga pertengahan September 2015, realisasi pembangunan rumah bagi masyarakat berpendapatan rendah (MBR) sudah mencapai 493,55 ribu unit, atau 81,82 persen dari target.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin bahkan optimistis pemerintah bisa membangun rumah murah melebihi target yang ditetapkan. Kendati demikian, ia tak menyebut angka pasti estimasi yang dibuatnya.
"Dari angka yang sudah masuk, kami yakin target rumah bagi MBR bisa terpenuhi, bahkan bisa lebih dari target. Masalah seberapa besar kelebihan targetnya, kita lihat saja nanti di akhir tahun," terang Syarif ketika ditemui di Jakarta, Kamis (17/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia mengatakan Kementerian PUPR sedang berupaya meningkatkan angka subsidi rumah murah dari Rp 5,1 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Penyesuaian (APBNP) 2015 menjadi Rp 12,3 triliun pada tahun depan.
Pembangunan rumah subsidi ini, lanjutnya, diperlukan untuk mencapai target
backlog rumah yang angkanya diharapkan turun dari angka 13,5 juta unit pada tahun 2014 ke angka 6,8 juta unit di tahun 2019.
"Jika kita ingin hilangkan
backlog sebesar 6,7 juta unit, maka setidaknya kami harus ciptakan rumah sebanyak 1,3 juta unit per tahun. Kalau tak diciptakan rumah segera, maka nanti
backlog akan semakin tinggi sehingga kami alokasikan anggaran lebih pada tahun depan," tambahnya.
Target rumah murah sebesar 603,15 ribu unit hingga akhir tahun ini merupakan bagian dari program satu juta rumah yang digalakkan pemerintah sejak April tahun ini. Rumah-rumah itu diantaranya akan dibangun oleh Realestate Indonesia (REI) sebanyak 280 ribu unit, Apersi 155 ribu unit, Perum Perumnas 36,06 ribu unit, dan Pemerintah Pusat sebesar 88,3 ribu unit.
Selain membangun rumah bagi masyarakat berpendapatan menengah ke bawah, sebanyak 396,48 ribu unit rumah non-MBR juga ditargetkan rampung hingga akhir 2015. Rumah-rumah tersebut akan dibangun oleh Real Estate Indonesia (REI) sebesar 250 ribu unit dan mekanisme pasar sebesar 146,48 ribu unit.
Hingga 15 September 2015, realisasi pembangunan satu juta rumah sudah mencapai 493,55 ribu unit, atau 49,35 persen dari target akhir tahun sebesar satu juta unit. Angka itu terdiri dari 357,90 ribu unit rumah murah dan 135,64 ribu unit sisanya merupakan rumah non-MBR.
(gen)