Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla dipastikan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Filipina pada 18-19 November mendatang.
Dalam konferensi tersebut, Indonesia akan mengajukan beberapa hasil pertanian ke dalam daftar Development Good List.
"Fokus Indonesia adalah Development Goods List, di mana beberapa hasil pertanian yang berguna untuk pembangunan akan bebas tarif liberalisasi," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (12/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tata, demikian Arrmanatha akrab disapa, daftar ini dinilai sangat penting bagi Indonesia. Pasalnya, hasil tani merupakan salah satu unsur yang berdampak luas di Indonesia.
"Bebas tarif luas dampaknya di Indonesia, terutama pertanian kelapa sawit yang melibatkan dua juta petani di Indonesia.
Itu akan mendorong investasi pasar dan pendapatan petani," kata Tata.
Sebagai pengingat, pada KTT APEC 2012 Indonesia gagal memasukkan dua hasil tani Indonesia, yaitu karet dan kelapa sawit, dalam daftar Enviromental Good List.
"Pada 2012 memang ada kesepakatan soal produk-produk ramah lingkungan mendapatkan bebas tarif. Ya, itu memang sangat penting untuk mendorong kesejahteraan petani," tutur Tata.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menuturkan ada tiga isu utama yang akan diusung pemerintah di KTT APEC Manila, yakni terkait komoditas pendukung pembangunan berkelanjutan seperti kelapa sawit, kerja sama infrastruktur, serta kemitraan di bidang maritim.
"Itu merupakan isu berkelanjutan yang kita coba usung dalam APEC sejak keketuaan Indonesia sebelumnya. Jadi untuk APEC kali ini porsinya lebih banyak di Mendag," katanya.
JK juga mengatakan bahwa pemerintah lebih memilih untuk mengedepankan kepentingan ekonomi nasional ketimbang TPP. Untuk itu, kata JK, pemerintah akan mendorong perdagangan yang adil dan melindungi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Sebelum KTT berlangsung, akan diadakan Konferensi Tingkat Menteri APEC pada 16-17 November. Retno bersama pejabat tingkat menteri lainnya dari peserta APEC membahas terlebih dahulu isu yang akan didiskusikan dalam KTT.