Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) meramalkan inflasi nasional pada bulan terakhir tahun ini akan berada pada kisaran 0,4-0,6 persen, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya 0,21 persen. Namun, angka ramalan itu lebih rendah dari inflasi Desember 2014 yang mencapai 2,46 persen.
“Kalau kita di minggu pertama itu lihat di kisaran 0,4 persen. Jadi kalaupun menjelang akhir tahun itu (inflasi) antara 0,4 sampai 0,6 persen lah, di bulan Desember ini,” tutur Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo di Kompleks Gedung Kantor Pusat BI, Jakarta, Jumat (4/12).
BI memprediksi inflasi tahun ini berkisar 2,77–2,97 persen atau merosot jauh dari inflasi sepanjang 2014 yang mencapai 8,36 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menilai tidak sepenuhnya inflasi rendah yang terjadi pada tahun ini dipicu oleh pelemahan daya beli masyarakat. Faktor lain yang diklaim Darmin ikut meredam inflasi selama ini adalah keberhasilan pemerintah mengendalikan gejolak harga pangan.
“Mungkin ada saja pengaruh dari daya beli yang menurun, tetapi juga tetap ada pengaruh dari pengendalian pangan dan belum adanya tarif yang naik. Jadi jangan kemudian dianggap itu benar-benar hanya karena permintaan atau daya beli yang turun,” ujar Darmin di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (12/1).
Kendati demikian, Darmin mengakui terjadi penurunan penerimaan masyarakat akibat turunnya harga komoditas. Hal ini kemudian berpengaruh negatif terhadap permintaan dan daya beli masyarakat yang menurun.
“Harga
commodity itu pasti mempengaruhi sekali penerimaan petani di Sumatera dan di Kalimantan dan lain-lain,” ujarnya.
(ags)