BI dan Analis Kompak Ramalkan Inflasi September Rendah

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 01 Okt 2015 10:10 WIB
Bank Indonesia (BI) dan analis memprediksi laju inflasi September melandai pada kisaran 0,04 persen hingga 0,1 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Inflasi tercermin pada transaksi jual-beli di los sembako Pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jateng, Rabu (3/6). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) dan analis memprediksi laju inflasi September melandai pada kisaran 0,04 persen hingga 0,1 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Kalau dihitung dengan inflasi yang Insha Allah akan di bawah 7 persen. Survei BI minggu keempat 0,04 persen, secara year on year maka akan mencapai 0,69 persen," ujar Deputi Gubernur BI, Perry Wardjiyo di kantornya, Rabu (30/9).

Sementara itu, Ekonom DBS Bank Ltd, Gundy Cahyadi mengatakan, risiko kenaikan inflasi berpotensi muncul baru pada tahun depan. Sementara pada tahun ini dinilainya lebih stabil mengingat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih melemah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perkiraan inflasi tahunan 7 persen di September ini dan inflasi inti 5,1 persen. Meski inflasi inti masih stabil sekitar 5 persen, tapi sebenarnya di negara lain, inflasi inti lebih rendah dari Indonesia," jelasnya dalam riset.

Gundy berharap, inflasi tahunan rata-rata terus bergerak di angka 6 persen sepanjang 2016 sehingga ini menjadi alasan Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan tingkat suku bunga atau BI Rate.

Sementara itu, Tim Riset HSBC memprediksi besaran yang sama untuk inflasi September secara year on year sebesar 7 persen dan month to month sebesar 0,1 persen. Untuk core inflation diprediksi flat pada 4,9 persen.

Meski demikian, besaran inflasi yang sesungguhnya masih perlu menunggu pengumuman pihak Badan Pusat Statistik (BPS). Selain inflasi, BPS juga akan merilis perkembangan indeks harga perdagangan besar September 2015, perkembangan nilai tukar petani dan harga gabah September 2015, serta perkembangan pariwisata dan transportasi Agustus 2015. (ags/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER