Akhiri November, IHSG Amblas 2,5 Persen

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 30 Nov 2015 18:11 WIB
Nilai tukar rupiah terkoreksi sebesar 46 poin (0,33 persen) ke Rp13.847 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.794-Rp13.856 per dolar AS.
Pialang mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (9/10).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi signifikan di sesi preclosing hari ini. Indeks turun sebesar 114 poin (2,5 persen) ke level 4.446 setelah bergerak di antara 4.446-4.535.

Sementara itu, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah terkoreksi sebesar 46 poin (0,33 persen) ke Rp13.847 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.794-Rp13.856 per dolar AS.

Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi mengatakan mayoritas bursa di Asia ditutup kembali jatuh di akhir bulan November. Ia menilai faktor pelemahan adalah, pertama, data produksi sektor industri dan penjualan rumah yang turun jauh berkontraksi di Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Serta turunnya mata uang di negara Asia terhadap dolar AS setelah perdebatan Yuan yang ingin dimasukan ke IMF, menjadi faktor penyebab jatuhnya rata-rata indeks di Asia,” jelasnya dalam ulasan, Senin (30/11).

Terkait IHSG, ia menilai indeks sektor keuangan terlihat paling dalam mengalami pelemahan disaat investor asing melakukan aksi jual yang luar biasa pada akhir November.

“Hal tersebut tentu menjadi kekhawatiran tersendiri terhadap pergerakan harga saham di IHSG akhir tahun ini,” katanya.

Mandiri Sekuritas mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp10,45 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp9,08 triliun dan transaksi negosiasi Rp1,36 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp1,32 triliun.

Sebanyak 84 saham naik, 177 saham turun, 69 saham tidak bergerak, dan 230 saham tidak ditransaksikan. Lebih lanjut, seluruh indeks sektoral melemah, dipimpin oleh sektor keuangan yang turun 3,97 persen dan sektor aneka industri yang turun 3,96 persen.

Saham di sektor keuangan yang paling terkoreksi adalah PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA, Rp1.930) yang turun 9,39 persen dan PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS, Rp58) yang turun 9,38 persen.

Di sektor aneka industri, saham yang paling melemah adalah PT Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT, Rp244) sebesar 9,96 persen dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL, Rp535) sebesar 6,96 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham terkoreksi. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 0,69 persen, indeks Kospi di Korsel yang melemah sebesar 1,82 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong yang terkoreksi sebesar 0,33 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa justru menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks DAX di Jerman menguat 0,72 persen dan CAC di Perancis terapresiasi 0,43 persen, sedangkan FTSE100 di Inggris masih turun 0,23 persen. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER