Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akhirnya merealisasikan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, Jawa Timur setelah 40 tahun jalan di tempat tanpa rencana. Realisasi itu diwujudkan dengan jaminan pembiayaan pembangunan proyek melalui skema viability gap fund (VGF) senilai Rp 1,8 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan, SPAM Umbulan merupakan sumber mata air yang akan menyediakan air bersih bagi 260 ribu kepala kKeluarga di Jawa Timur. Dengan dukungan VGF, otomatis proyek ini berjalan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS).
"Jadi ada support cash dari pemerintah pusat terhadap proyek tersebut, sehingga siapapun swasta yang masuk tidak perlu takut dengan risikonya. Mungkin nanti ada penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII)," kata Bambang di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (7/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menuturkan, proyek KPS dapat berjalan mulus jika ada penanggungjawab proyek kerja sama (PJPK). Menurutnya, banyak pemerintah daerah yang enggan atau menghindar sebagai PJPK. Sebaliknya, Pemda Jatim justru bersedia menjadi PJPK untuk proyek air minum Umbulan.
Proyek SPAM Umbulan akan menggunakan skema BOT (Built Operate Transfer) dengan masa konstruksi dijadwalkan 24 bulan dan masa kerjasama 25 tahun sejak tanggal beroperasi komersial.
Lili Soleh, Kepala Badan Penanaman Modal Jawa Timur yang juga menjadi ketua panitia lelang proyek KPS SPAM Umbulan mengatakan proyek tersebut akan mulai dikerjakan pada 2016 dan diharapkan mulai beroperasi pada 2018.
Ia menyebutkan saat ini terdapat sejumlah perusahaan lokal maupun asing yang telah lolos pra-kualifikasi.
"Sekarang sudah mulai tender. Pra-kualifikasi sebenarnya sudah dilakukan sejak 2012 dan finalnya 31 Desember 2015," katanya.
Pada kesempatan yang sama Gubernur Jawa Timur Soekarwo menjelaskan proyek SPAM Umbulan meliputi pekerjaan desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan serta pembiayaan SPAM dengan kapasitas 4.000 liter per detik.
Air baku dari proyek akan diambil dari mata air Umbulan di Kabupaten Pasuruan dan akan didistribusikan melalui pipa transmisi sepanjang 93,7 Kilometer (Km) untuk menghasilkan air minum curah kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di 5 Kabupaten/Kota. Antara lain, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik.
Ia mengatakan jika proyek ini dilepas ke swasta saja memang kurang menguntungkan secara nilai. Ia mencontohkan jika berhasil berporduksi harga air yang akan dikenakan ke pelanggan adalah Rp 6.700 per meter kubik dan Rp 3.356 per meter kubik apabila dijual ke PDAM.
"Tapi dgn adanya VGF, di PDAM bisa menjadi Rp 2,444 dan di pelanggan Rp 3,300 dan ini jauh lebih rendah daripada Rp 4,000 yang sekarang di masyarakat," ujarnya.