Tekan Biaya Pakan, KKP Dorong Pemakaian Pakan Ikan Mandiri

CNN Indonesia
Rabu, 09 Des 2015 10:03 WIB
Kementerian Kelautan dan Perikanan mengkampanyekan program Gerakan Pakan Ikan Mandiri guna menekan biaya usaha budidaya ikan air tawar.
Peternak memilah ikan bandeng hasil panen di Desa Meunasah Asan, Aceh Timur, Aceh, Minggu (6/9). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengkampanyekan program Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari) guna menekan biaya budidaya ikan air tawar.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menuturkan tanpa membuat pakan secara mandiri, keuntungan yang didapat para pembudidaya ikan akan sangat kecil. Pasalnya, pendapatan yang diterima sebagian besar akan terserap untuk biaya pakan, yang bisa mencapai kisaran 70-80 persen.

“Instruksi dari Ibu Menteri [Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti] biaya pakan harus turun sampai dengan 60 persen sehingga kesejahteraan pembudidaya meningkat dan sejajar dengan UKM [Usaha Kecil dan Menengah],” tutur Slamet di Kantor Pusat KKP, Jakarta, Selasa (8/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kemandirian pakan ikan terjadi ketika pembudidaya bisa memanfaatkan sumber daya lokal dalam menyediakan pakan. Dalam hal ini, pembudidaya bisa memanfaatkan pakan yang diproduksi oleh kelompok produsen pakan ikan sekitar yang memanfaatkan bahan baku protein dari keunggulan lokal seperti keong mas, tapioka, bungkil kelapa sawit, hingga eceng gondok.

Slamet memperkirakan, harga produk pakan mandiri bisa lebih murah sekitar 30 persen dibandingkan produksi pabrik. Selain itu, bahan baku alternatif itu dinilai bisa menekan penggunaan tepung ikan yang selama ini masih menjadi sumber protein utama dari pakan ikan.

Slamet menerangkan produsen pakan masih harus mengimpor sebagian tepung ikan karena produksi nasional yang belum mencukupi.

Tahun ini, produksi tepung ikan lokal diperkirakan hanya mencapai 139,55 ribu ton dari sekitar 211 ribu kebutuhan tepung ikan nasional.

Dia mengatakan, kontribusi pakan mandiri untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan nasional masih sangat kecil, hanya sekitar 1 persen dari total kebutuhan nasional 9,27 juta ton. Dalam lima tahun ke depan, Slamet berharap produksi pakan ikan mandiri bisa memenuhi 30 persen kebutuhan pakan ikan.

Pemerintah, lanjut Slamet, telah memberikan stimulus kepada kelompok produsen pakan mandiri berupa bantuan mesin produksi terkait, pembinaan, hingga pengawasan agar kualitas produk pakan tetap sesuai standar nasional yang berlaku.

Tahun depan, pemerintah telah mengalokasikan sekitar Rp 120 miliar untuk mendukung program budidaya ikan termasuk pakan ikan mandiri.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER