Kuota Premium Sisa Banyak Akibat Pengawasan Diperketat

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2015 13:54 WIB
Realisasi penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) khusus penugasan jenis Premium sampai dengan akhir November 2015 sebesar 11,21 juta kiloliter (KL).
SPBU milik Pertamina di wilayah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. (CNN Indonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat realisasi penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) khusus penugasan jenis premium sampai akhir November 2015 sebesar 11,21 juta kiloliter (KL).

Dengan demikian masih menyisakan 2,43 juta KL sampai dengan akhir tahun mengingat volume alokasinya di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 sebesar 13,64 juta KL.

BBM khusus penugasan adalah jenis bahan bakar yang harganya ditetapkan dengan formula harga dasar ditambah dengan Pajak Penambahan Nilai (PPN), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dan  biaya distribusi sebesar 2 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan kuota jenis BBM Khusus Penugasan 2015 di angka 13,64 juta KL, maka realisasi sampai dengan 30 November kemarin baru 82,16 persen," ujar Direktur Bahan Bakar Minyak BPH Migas Hendry Ahmad saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Hendry menilai angka penyaluran BBM Khusus Penugasan tergolong rendah akibat diperketatnya pengawasan terhadap penyaluran BBM bersubsidi jenis solar dan BBM penugasan jenis premium di luar wilayah Pulau Jawa, Madura dan Bali.

Dia optimistis di penghujung 2015 jumlah BBM khusus penugasan  akan menyisakan banyak kuota sampai dengan akhir tahun.

"Dari prognosa sampai dengan 31 Des 2015 adalah 12,22 Juta KL atau berkisar 89,63 persen. Dan realisasi penyaluran jenis BBM Khusus Penugasan  di beberapa daerah nyatanya masih di bawah itu," tuturnya.

(ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER