BTN Pertahankan Rekor Muri untuk Akad Kredit Terbanyak

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2015 12:32 WIB
Rekor tersebut diciptakan bank pelat merah pada 25 November 2015 lalu dengan jumlah 8.597 akad kredit.
Dirut BTN Maryono menyebut rekor tersebut diciptakan bank pelat merah pada 25 November 2015 lalu dengan jumlah 8.597 akad kredit. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mempertahankan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk kategori akad kredit terbanyak dalam sehari di Indonesia. Rekor tersebut diciptakan bank pelat merah pada 25 November 2015 lalu dengan jumlah 8.597 akad kredit.

"Ini tidak berhenti sampai sini, kami akan meningkatkan terus," kata Direktur Utama BTN Maryono usai menerima penghargaan Muri di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (10/12).

Keberhasilan tersebut menurut Maryono, membuat BTN memecahkan rekornya sendiri yang tahun lalu membuat akad kredit sebanyak 5.557 buah dalam sehari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Maryono, kredit perumahan yang disalurkan BTN telah berdampak pada menggeliatnya sektor industri yang terkait dengan pembangunan perumahan. Hal ini secara tidak langsung telah memperkuat perekonomian nasional.

Ia mengungkapkan sejak awal berdiri 10 Desember 1976 lalu, BTN telah memberikan dukungan pembiayaan perumahan bagi 3,5 juta keluarga. Jika setiap keluarga terdiri dari empat orang maka BTN telah membantu penyediaan rumah bagi sekitar 14 juta orang.

Sejuta Rumah

Terkait dengan program sejuta rumah pemerintah, Maryono menyebutkan hingga November 2015 BTN telah memberikan dukungan biaya untuk 438.096 unit yang terdiri dari rumah subsidi 261 ribu unit dan non-subsidi sebanyak 176 ribu unit.

Sebagai informasi berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2015, penyaluran kredit BTN mencapai Rp 131,58 triliun, naik 19,04 persen dari capaian periode sama tahun lalu sebesar Rp 110,54 triliun.

Porsi pembiayaan kredit perumahan masih mendominasi dengan komposisi 89,61 persen atau sebesar 117,91 triliun. Sementara sebesar 10,39 persen sisanya berasal dari penyaluran kredit non perumahan. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER