Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia dinilai masih menjadi ladang yang subur bagi investor asing untuk menanamkan modalnya tahun depan, meskipun tren perlambatan ekonomi dunia diperkirakan masih membayangi.
Managing Director Head of Global Market HSBC Indonesia Ali Setiawan mengungkapkan investasi di Indonesia akan terus tumbuh karena keberhasilan pemerintah dan Bank Indonesia menangani inflasi dan perbaikan defisit neraca perdagangan.
Ia mengatakan salah satu negara yang pengusahanya masih sangat tertarik untuk menanam modal adalah Jepang yang menempatkan Indonesia di urutan pertama negara tujuan investasinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi investor asing mereka masih berharap kepada Indonesia, masih mencintai Indonesia. Indonesia terlalu bagus untuk diabaikan karena potensinya sangat besar, populasinya sangat besar dan itu
potential market di Asia," kata Ali dalam seminar
Economic Outlook di Universitas Sampoerna, Jakarta, Kamis (10/12).
"Indonesia adalah yang paling menarik tidak hanya bagi investor Jepang, investor Eropa dan Amerika Serikat juga sama-sama tertarik," katanya.
Pangkas PajakPeluang investasi dinilai masih tergolong besar di Indonesia terutama di sektor infrastruktur yang memang tengah gencar dibangun oleh Pemerintahan Joko Widodo.
"Di sektor infrastruktur kita masih tertinggal negara-negara tetangga. Perekonomian dasarnya Indonesia masih tumbuh, oleh karena itu ada alasan untuk banyak memberi perhatian ke Indonesia,” katanya.
Namun, Ali meminta Pemerintah untuk lebih transparan dan konsisten dalam melaksanakan kebijakan di lapangan. Dengan kebijakan yang konsisten dan tepat sasaran dinilai mampu menciptakan iklim investasi yang nyaman khususnya bagi investor asing.
"Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah flipflop dan membingungkan, apalagi dari sisi pajak. Sekarang banyak korporasi berteriak, target penerimaan pajak tahun ini terlalu tinggi sedangkan ekonomi slowing down jadi sudah pasti penerimaan pajak tidak tercapai," katanya.
(gen)