HSBC Sebut Indonesia Masih Menarik Bagi Investor Asing

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2015 13:26 WIB
Populasi besar dan begitu banyaknya program infrastruktur yang disiapkan pemerintah membuat Indonesia sangat menarik bagi investor asing.
Populasi besar dan begitu banyaknya program infrastruktur yang disiapkan pemerintah membuat Indonesia sangat menarik bagi investor asing. (REUTERS/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia dinilai masih menjadi ladang yang subur bagi investor asing untuk menanamkan modalnya tahun depan, meskipun tren perlambatan ekonomi dunia diperkirakan masih membayangi.

Managing Director Head of Global Market HSBC Indonesia Ali Setiawan mengungkapkan investasi di Indonesia akan terus tumbuh karena keberhasilan pemerintah dan Bank Indonesia menangani inflasi dan perbaikan defisit neraca perdagangan.

Ia mengatakan salah satu negara yang pengusahanya masih sangat tertarik untuk menanam modal adalah Jepang yang menempatkan Indonesia di urutan pertama negara tujuan investasinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi investor asing mereka masih berharap kepada Indonesia, masih mencintai Indonesia. Indonesia terlalu bagus untuk diabaikan karena potensinya sangat besar, populasinya sangat besar dan itu potential market di Asia," kata Ali dalam seminar Economic Outlook di Universitas Sampoerna, Jakarta, Kamis (10/12).

"Indonesia adalah yang paling menarik tidak hanya bagi investor Jepang, investor Eropa dan Amerika Serikat juga sama-sama tertarik," katanya.

Pangkas Pajak

Peluang investasi dinilai masih tergolong besar di Indonesia terutama di sektor infrastruktur yang memang tengah gencar dibangun oleh Pemerintahan Joko Widodo.

"Di sektor infrastruktur kita masih tertinggal negara-negara tetangga. Perekonomian dasarnya Indonesia masih tumbuh, oleh karena itu ada alasan untuk banyak memberi perhatian ke Indonesia,” katanya.

Namun, Ali meminta Pemerintah untuk lebih transparan dan konsisten dalam melaksanakan kebijakan di lapangan. Dengan kebijakan yang konsisten dan tepat sasaran dinilai mampu menciptakan iklim investasi yang nyaman khususnya bagi investor asing.

"Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah flipflop dan membingungkan, apalagi dari sisi pajak. Sekarang banyak korporasi berteriak, target penerimaan pajak tahun ini terlalu tinggi sedangkan ekonomi slowing down jadi sudah pasti penerimaan pajak tidak tercapai," katanya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER