Investor Telekomunikasi Singapura Siap Tanam Rp 2 Triliun

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Minggu, 06 Des 2015 17:31 WIB
Investor tersebut akan membangun jaringan fiber optik di Surabaya dan Jakarta yang kemudian dilanjutkan ke kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa.
Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan terdapat minat investasi sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,02 triliun dari investor Singapura di sektor telekomunikasi, terutama terkait penyediaan jalur komunikasi terintegrasi.

Minat tersebut muncul dalam kunjungan kerja yang dilakukan oleh BKPM ke Singapura pada Jumat (4/12). Kunjungan itu terkait promosi investasi dengan UOB Bank dan melakukan pertemuan one on one meeting dengan 4 perusahan Singapura di sektor telekomunikasi, farmasi, real estat dan maritim.

“Perusahaan tertarik untuk membangun jaringan fiber optik di Surabaya dan Jakarta. Kantor perwakilan BKPM di Singapura yang melakukan identifikasi minat investasi ini, minat ini akan dikawal sehingga dapat segera direalisasikan,” ujar Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (5/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Franky menyatakan investor tersebut akan membangun jaringan fiber optik di Surabaya dan Jakarta yang kemudian dilanjutkan ke kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa sehingga akan menginterkoneksikan keseluruhan pulau Jawa.

Nantinya, investor di sektor telekomunikasi tersebut membentuk 2 perusahaan di Indonesia untuk menangani keseluruhan proyeknya. Ia menyatakan investor Singapura tersebut berasal dari perusahaan dengan pengalaman 20 tahun dalam investasi, konstruksi, operasi dan pemeliharaan infrastruktur telekomunikasi.

“Jadi mereka hanya berperan sebagai jasa penyedia dan operasi infrastruktur telekomunikasi yang netral perusahaan hanya mengoperasikan infrastruktur jaringan telekomunikasi tanpa adanya afiliasi dengan penyedia jasa telekomunikasi lainnya,” paparnya.

Perusahaan itu, jelas Franky, juga telah memiliki aktifitas usaha di Kamboja dan Myanmar dimana perusahaan telah memiliki dan mengoperasikan infrastruktur telekomunikasi pasif di antaranya 8.600 kilometer jaringan fiber optic terpasang di Kamboja dan 5.000 kilometer jaringan fiber optic terpasang di Myanmar.

Ia menambahkan pihak BKPM juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki insentif investasi berupa Tax Holiday selama 15-20 tahun yang diberikan kepada investor yang memenuhi persyaratan tertentu.

BKPM menctatat, sejak tahun 2010 hingga kuartal ketiga tahun 2015, penanaman modal asing (PMA) dari Singapura mencapai hampir US$ 30 miliar yang terdiri dari 6.868 proyek. Jumlah tersebut merupakan kontribusi dari beberapa sektor di antaranya sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi, pertanian dan perkebunan, pertambangan, industri makanan, industri mineral dan bukan metal, serta ketenagalistrikan, gas dan air.

Sepanjang Januari-September 2015, Singapura merupakan negara dengan peringkat teratas dengan nilai investasi mencapai US$ 3,5 miliar; kemudian disusul dengan Malaysia US$ 2,9 miliar, Jepang US$ 2,5 miliar, setelah itu Korea Selatan US$ 1,0 miliar dan Belanda US$ 0,9 miliar. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER