Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) resmi mengambil alih PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (BJS). Hal itu berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) BRI yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 84,3 persen dari jumlah saham yang dikeluarkan.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengungkapkan pengambilalihan tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatangan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) Saham Bersyarat, di mana Dana pensiun (Dapen) BRI telah mengikatkan diri untuk menjual dan menyerahkan saham Dapen BRI di BJS kepada Bank BRI.
Pasca pengambilalihan saham tersebut, susunan kepemilikan saham BJS berubah menjadi 91 persen milik BRI dan 9 persen saham Yayasan Kesejahteraan Pekerja (YKP) BRI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai pemegang saham baru BJS, BRI optimistis dalam waktu tiga tahun ke depan akan mampu membawa BJS menjadi perusahaan pemegang polis asuransi jiwa terbanyak dan penyedia asuransi mikro terbesar di Indonesia.
Selain itu, Asmawi berharap setelah adanya pengambilalihan BJS, konstribusi
fee based income ke pendapatan BRI bisa meningkat dari 6 persen menjadi 10 persen.
"Target kontribusi Bringin Life ke
fee based income (BRI) dari 6 persen naik jadi 10 persen," kata Asmawi usai menghadiri RUPSLB BRI di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Senin (14/12).
Guna mencapai targetnya, BRI akan melakukan implementasi strategi dengan fokus kepada 2 (dua) hal. Pertama, memanfaatkan keunggulan kompetitif BRI, antara lain
brand awareness,
customer base dan
network, serta model bisnis
bancassurance yang telah mapan.
Kedua, melakukan pembenahan internal untuk meningkatkan daya saing perusahaan melalui produk yang lebih baik, pemanfaatan teknologi informasi (TI), dan pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam proses operasional.
Sebagai informasi, berdasarkan Laporan Keuangan per Juni 2015, laba bersih BJS tercatat sebesar Rp 100,06 miliar. Capain tersebut ditopang oleh pendapatan premi bruto sebesar Rp 1,14 triliun.
Selama periode tersebut, BJS memiliki lebih dari 132 ribu polis in-force dengan lebih dari 9 juta pemegang polis. Total aset BJS mencapai Rp 4,67 triliun dengan porsi terbesar adalah pos investasi yang mencapai Rp 3,97 triliun.
Sementara itu, total liabilitas BJS tercatat Rp 3,56 triliun dengan porsi terbesar berasal dari pos liabilitas manfaat polis masa depan sebesar Rp 3,09 triliun dan modal BJS per Juni 2015 mencapai Rp 1,06 triliun.