Kenaikan Harga Minyak Gairahkan Bursa Saham Wall Street

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Selasa, 15 Des 2015 06:08 WIB
Harga minyak Amerika mengawali pekan ini dengan penguatan sebesar 69 sen atau 1,94 persen ke level US$ 36,31.
Bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) menguat pada perdagangan Senin (14/12) waktu New York. (REUTERS/Brendan McDermid)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) menguat pada perdagangan Senin (14/12) waktu setempat menyusul kenaikan harga minyak hampir 2 persen pasca melemah hingga menyentuh level terendah dalam 11 tahun.

Reuters mencatat harga minyak Amerika dan Brent cenderung tertekan sejak Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) mempertahankan tingkat produksinya pada 4 Desember 2015. Pada penutupan perdagangan awal pekan ini, harga minyak AS naik untuk pertama kalinya sejak pertemuan OPEC itu.

Pada awal sesi, kedua harga minyak acuan itu sempat turun empat persen ke level terendah sejak krisis keuangan 2008. Namun, pada penutupan perdagangan harga minyak Amerika menguat 69 sen atau 1,94 persen ke level US$ 36,31. Sementara harg aminyak jenis Brent untuk pengiriman Januari turun 1 sen ke level US$ 37,92 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reaksi positif muncul di Wall Street merespons kenaikan harga minyak. Indeks saham Dow Jones menguat 41,02 poin atau 0,24 persen ke level 17.306,23. Sedangkan indeks saham S&P 500 menguat 2,95 poin atau 0,15 persen ke level 2.015,32. Indeks saham Nasdaq bertambah 3,04 poin atau 0,06 persen ke level 4.936,51.

Meski demikian, investor masih dibayangi rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika (The Federal Reserve) untuk pertama kalinya dalam satu dekade. Pelaku pasar modal tampaknya menunggu pernyataan pejabat bank sentral AS setelah pertemuan Komisi Pasar Bebas Federal (FOMC) pada Selasa dan Rabu waktu setempat.

Adapun sejumlah saham yang tertekan pada hari ini, antara lain saham DuPont turun 4 persen ke level US$ 67,58 usai perseroan setuju untuk merger dengan Dow Chemical dengan nilai US$130 miliar. Sementara saham Dow Chemical sendiri melemah 4,65 persen ke level US$50,89. Kedua saham itu pun mendorong sektor saham material memimpin pelemahan terbesar di indeks saham S&P 500. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER